Home / Pilpres 2019 : Surat Terbuka untuk Capres Jokowi-Prabowo, Peserta

Tol Suramadu Digratiskan, Putusan Populis Jokowi, Berbau Politis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Okt 2018 20:20 WIB

Tol Suramadu Digratiskan, Putusan Populis Jokowi, Berbau Politis

Yth Pak Jokowi-Pak Prabowo, Anda Presiden Joko Widodo resmi menghapus tarif jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) Jokowi membantah kebijakannya dimaksudkan untuk mendulang suara di Pilpres 2019. Usulan untuk pembebasan biaya jembatan yang sebelumnya berupa Tol Jembatan Suramadu, sudah ada sejak tahun 2015. Tapi baru Oktober 2018 ini direalisasi. Pembebasan biaya ini menurut Anda sudah dengan penghitungan dan menimbang masukan dari berbagai pihak. Terutama tokoh masyarakat dan agama, maka Tol Jembatan Suramadu kini berganti nama menjadi Jembatan Suramadu non tol. Pendapatan yang masuk tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Ini artinya, setelah Pilpres, tarip tol Suramadu sudah tidak ada dipungut lagi. Publik tinggal menunggu realisasinya, apakah janji Anda menjadikan Suramadu non tol bisa dipegang. Maklum, jembatan Suramadu telah menjadi ikon bagi warga Madura. Sejak pemerintahan SBY, Jembatan Suramadu dkenal sebagai jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal). Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia sampai sekarang. Secara fisikal, Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Jembatan ini dibiayai dari tiga sumber yaitu pemerintah, swasta, kerjasama antara pemerintah dan swasta. Semula pembangunan Jembatan Suramadu disubkontrakkan kepada Consortium of Indonesia Contractors (CIC), yang terdiri dari PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, serta PT Wijaya Karya. Kemudian disubkan lagi kepada 17 vendor yang hingga kini belum menerima pelunasan pembayaran pekerjaan yang sudah mereka lakukan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akhirnya menalangi dana pembangunan melalui Bank Jatim sebesar Rp 50 miliar sebelum dana pinjaman dari Bank Exim of China sebesar 68,9 juta dollar AS cair. Sumber pembiayaan Jembatan Suramadu diperoleh dari APBN dan APBD Propinsi Jawa Timur serta APBD Kota Surabaya dan 4 kota di Madura yaitu pembiayaan yang ditanggung pemerintah sebesar 55%, sedangkan 45 % sisanya pinjaman dari China. Dan dari total biaya pembangunan Suramadu sebesar Rp 4,5 triliun, sekitar Rp 2,1 triliun di antaranya berutang kepada China. Sejak awal, pemerintah sudah menetapkan pembayaran pungutan tol bukan untuk mengembalikan investasi, tetapi untuk biaya operasional. Yth Pak Jokowi-Pak Prabowo, Anda berdua ingin merebut pemilih warga madura yang tinggal di Pulau Madura. Bila ditotal perolehan suara Prabowo-Hatta se-Madura sebanyak 830. 968, sementara Jokowi-JK berjumlah 692.631 suara. Berarti Prabowo-Hatta unggul 138.337 suara dari Jokowi-JK. Dari suara sejumlah itu, hampir semua kabupaten di Pulau Madura, Capres Prabowo, menang mutlak. Keunikan pulau Madura adalah tidak berada dalam satu daratan dengan Pulau Jawa. Madura, memiliki tanah sendiri, yang luasnya mencapai 54.887 kilometer persegi. Dari data statistik, jumlah penduduk di Pulau Madura pada 2005 mencapai 4,9 juta jiwa. Tapi KPU mencatat pada tahub 2018 ini hanya ada 3.197.116 orang yang berhak memilih. Jumlah itu belum termasuk warga asli yang merantau ke luar Madura dalam dan luar negeri. Sampai tahun 2027, total orang Madura mencapai 17,5 juta jiwa. 3,1 juta pemilih ini berdomisili di empat kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Mereka berdomisili di 68 kecamatan serta lebih dari 958 desa. Unruk Anda ketahui, saat ini ada yang menganalisis, Madura bisa menjadi pulau paling kaya se-Indonesia, jika ditata kelola dengan benar. Analisis ini didasarkan temuan ada potensi migas dan tersebar di empat kabupaten yang ada di Pulau Garam itu. Saat ini, sebanyak lima sumur gas yang ada di Pulau Madura sudah berproduksi, bahkan masih banyak potensi gas lain yang masih ekplorasi. Bahkan untuk SDA di Kabupaten Sumenep meliputi sumber daya mineral yang cukup bervariatif. Ada galian golongan C antara lain: pospat, batu gamping, calsit/batu bintang, gipsum, pasir kuarsa, dolomite, batu lempung dan kaolin. Sedangkan untuk sumber daya energi, Kabupaten Sumenep, juga memiliki potensi kekayaan alam berupa bahan galian golongan C, juga bahan tambang strategis berupa golongan A yang terletak di Pulau Pagerungan Besar Pulau Sepanjang Kecamatan Sapeken, Perairan Pulau Giligenting. Ternyata, selain di tiga Pulau tersebut masih ada beberapa tempat yang terindikasi mengandung gas dan minyak bumi. Di antaranya sekitar Pulau Masalembu, Perairan Kalianget, Perairan Pulau Raas dan Blok Kangean. Setidaknya ada 10 perusahaan operator Migas yang mengelola beberapa blok migas di wilayah ini. Di Pulau Pagerungan Besar, yang berada di Blok Kangean Sumenep misalnya, diperkirakan ada 11,74 juta barel minyak dan 94 miliar kubik kondensat. Selain itu, sumber minyak gas juga ada di Pulau Mandangin Sampang dan di Kecamatan Geger Pamekasan. Menurut catatan Ikatan Ahli Geologi Indonesia asal Madura, di dua daerah tersebut memiliki 104 blok migas, Tapi kini baru 14 blok saja yang sudah dieksploitasi. Berbeda dengan Kabupaten Sumenep yang kaya akan sumber migas, namun kabupaten lainnya seperti Kabupaten Pamekasan minim SDA disektor migas. Di, Kabupaten Pamekasan, ditemukan 566 titik migas di lima Kecamatan. Secara teknis konon tidak mencukupi untuk dieksplorasi. Tapi pada tahun 2009-2010 ada perusahaan China yang melakukan uji sismik dan ditemukan 566 titik migas di lima kecamatan, yaitu Kadur, Larangan, Proppo, Palengaan dan Pegantenan, namun kandungannya kecil. Potensi lain adalah garam dan perikanan. Berdasarkan estimasi produksi, potensi sumber daya ikan di perairan laut Kabupaten Sumenep mampu menghasilkan per tahun sebesar 22.000 ton per tahun. Sedangkan menurut estimasi potensi sumber lestari dihitung 60 persen dari jumlah potensi yang ada atau 137.400 ton per tahun. Produksi perikanan yang dicapai kabupaten Sumenep pada tahun 2009 untuk perikanan laut mencapai 44.900,2 ton per tahun atau 32,68 persen dari potensi lestari (mengalami peningkatan sebesar 10.09 persen dari tahun sebelumya) dengan nilai produksi Rp169.553.210.000. Bahkan di balik kegersangan Pulau Madura, justru tersimpan potensi yang sangat luar biasa seperti Papua. Bisa jadi pulau di wilayah Jawa Timur ini terdapat kandungan uranium. Di pulau ini juga ada geliat offshore dan onshore yang dikelola swasta asing. Namun demi?an, masih banyak kandungan migas di perut pulau ini yang belum digali. Yth Pak Jokowi-Pak Prabowo, Secara ekonomi, sejumlah peneliti menyatakan Madura sekarang sudah marketable. Tinggal pembuatan suprastruktural seperti Hotel, restoran, terminal, mandala wisata, emporium seperti mini super market, pusat pertokoan dan lain sebagainya. Praktis pada sebelum ada jembatan Suramadu, banyak orang mengabaikan Madura, karena fasilitas dan utilitas yang belum memadai. Kini dengan jembatan Suramadu, keadaan Pulau Madura sudah berlainan. Jalan-jalan raya dari ujung Barat sampai ujung Timur Madura sudah baik dan menjamin kelancaran untuk dilalui kendaraan roda empat. Kendaraan dari yang kecil sampai yang besar, seperti bus-bus. Juga fasilitas akomodasi di tiap kota kabupaten seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep telah tersedia dalam jumlah yang lumayan. Unggulan lain soak ternak sapi. Badan Pusat Statistik Jawa Timur mencatat, populasi sapi di empat kabupaten di Pulau Madura itu setiap tahun terus bertambah. Hasil pendataan yang dilakukan lembaga itu menunjukkan, populasi sapi di Pulau Madura tahun 2017 mencapai 806.608 ekor. Angka ini mengalami peningkatan dibanding 2012 yang hanya mencapai 787.424 ekor dengan jumlah terbanyak di wilayah Kabupaten Sumenep yakni mencapai 360.000 ekor lebih. Unggulan lain soal kulinernya khasnya mulai dari soto daging, sate ayam dan kambing hingga bebek sinjay. Juga destinasi wisatanya tak bisa disepelekab. Jika Lombok memiliki Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, Pulau Madura menawarkan Gili Labak dengan pemandangan dan atmosfer yang tidak kalah keren. Tropical island ini memiliki keindahan dan nuansa yang sangat asyik. Pasir putih, ombak biru, pulau yang hijau dan gugusan terumbu karang yang istimewa melengkapi surga kecil di sudut Madura. Tidak sedikit destinasi wisata di Gili Genting, mulai dari pantau Sembilan hingga Pantai Kahuripan. Pemandangannya juga eksotik. Bahkan, saking indahnya, tidak sedikit yang menyebut pemandangan di Gili Genting bak di Hawaii. Selain itu ada asupan oksigen murni. Pulau dengan kadar oksigen tertinggi di dunia ini menawarkan banyak hal untuk dinikmati, dan semuanya bernuansa natural. Akal sehat saya menilai apa pun alasan Anda Capres Jokowi yang masih menjabat Presiden membebaskan tol Suramadu tak ada kepentingan politik, publik tak percaya. Saya bertemu tiga pemuda-pemudi lulusan Unair, IAIN Sunan Ampel dan SMA swasta di Surabaya. Ketiganya saya tanya percayakah mereka pembebasan tarip tol Suramadu, tak ada kaitan Pilpres 2019. Maklum tahun 2018 dan 2019 adalah tahun politik. Maka niscaya keputusan Anda Capres Jokowi soal Jembatan Suramadu dapat ditafsirkan bermacam-macam. Artinya, Jembatan Suramadu yang selama ini memberi kontribusi ke APBN, memasuki akhir tahun 2018 justru berubah strategi, yaitu mencabut aturan melewati jalan tol Suramadu dari membayar menjadi gratis. Ekses ini akal sehat saya akan membebani APBN. Mengingat biaya pemeliharaan ditanggung pemerintah pusat. Apalagi Anda Capres Jokowi mengakui jembatan ini tak banyak memberi pemasukan kepada Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Artinya, Jembatan Suramadu hanya berkontribusi memberi pemasukan ke negara sebesar Rp 120 miliar per tahun. Anda mengira pemasukan untuk APBN bisa triliunan. Maka itu, Anda sebagai kepala negara sekarang tak menghitung untung-rugi soal keputusan menggratiskan Jembatan Suramadu ini. Anda malahan berpikir jembatan Suramadu bisa memberikan keadilan serta kesejahteraan bagi masyarakat. Sedangkan untuk mengembalikan dana pembangunan yang dikelola satu konsorsium bersama perusahaan China, pemerintahan yang Anda pimpin belum menjelaskan secara transparan. Saya baru tahu Anda menyebut pembebasan bayar melalui tol Suramadu adalah untuk menarik investor sekaligus membantu meringankan beban masyarakat miskin. Jadi menurut akal sehat saya, inilah sebuah kebijakan populis yang Anda keluarkan saat Anda bertarung memperebutkan jabatan Presiden RI periode 2019-2025. Akal sehat saya senang kebijakan pembebasan tarif tol ini bermanfaat bagi masyarakat miskin. Namun, pertanyaan kritis saya apa sebetulnya motif politik di balik dikeluarkannya kebijakan yang sifatnya populis ini? Apakah keputusan Anda mengeluarkan kebijakan populis semata untuk memastikan agar masyarakat miskin tidak kolaps? Atau mengobati luka masyarakat Madura atas tak diangkatnya Prof Mahfud MD menjadi Cawapres Anda Jokowi? Anda tidak masuk akal saat pembebasan tol Suramadu tak memikirkan cara mendulang suara dari masyarakat Madura agar tidak kalah dari Capres Prabowo, dalam Pilpres 2014 lalu. Sekarang, akal sehat saya mengajak publik untuk tidak melupakan adagium politik bahwa dalam berpolitik yang paling kekal adalah kepentingan. Adagium politik ini saya teringat catatan bahwa kemampuan APBN sampai 2018 masih tidak terlalu menggembirakan. Apalagi jumlah utang luar negeri yang terus meningkat dan efektivitas kebijakan tax amnesty yang belum penuhi target. Apalagi investasi asing juga masih tidak terlalu bisa diharapkan. ([email protected], bersambung)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU