TKN Sebut Sudirman Said Cari Sensasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 22 Feb 2019 13:34 WIB

TKN Sebut Sudirman Said Cari Sensasi

SURABAYAPAGI.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional atau TKN Jokowi-Maruf Amin, Arya Sinulingga menyebut Sudirman Said yang merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, mengarang cerita untuk mencari sensasi. "Saya bisa katakan, Sudirman Said melakukan pembohongan, karena beliau diwawancara oleh media mainstream, ada salah satu televisi, dan majalah. Di situ jelas, Pak Sudirman cerita," kata Arya dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat, 22 Februari 2019. Sebelumnya, Sudirman yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkap pertemuan rahasia yang terjadi antara Presiden Joko Widodo dan bekas pimpinan pusat Freeport, Jim Moffet. Pertemuan terjadi di tengah renegosiasi perpanjangan kontrak perusahaan yang menambang emas di Papua itu di Indonesia pada Oktober 2015. Arya menilai, pernyataan Sudirman tersebut aneh karena pada 2015, Sudirman menyatakan dialah yang berinisiatif mengusulkan perpanjangan kerja sama dengan Freeport, namun kemudian membantahnya. "Jadi, kalau saya katakan, Pak Dirman itu cari sensasi dan membuat salah satu skandal. Pak Dirman melakukan pembohongan. Jangan gitulah. Nanti, ada tuduhan 02 hoax melulu. Enggak enak kita. Tetapi, kenyataannya begitu," tutur Arya. Sementara itu, Analis Politik The Habibie Center, Bawono Kumoro mempertanyakan motivasi Sudirman Said mengungkapkan pertemuan rahasia antara Jokowi dengan Moffet tersebut. Bawono melihat, kesan pernyataan Sudirman sebagai respons dari sikap Joko Widodo di debat capres lalu yang menyinggung kepemilikan lahan oleh Prabowo di Kalimantan dan Aceh. "Jadi, apakah statement tersebut sebagai bentuk serangan balasan?" tanya Bawono. Walhasil, jika memang pertemuan rahasia tersebut benar-benar terjadi, kata dia, Sudirman Said harus dapat menunjukkan bukti-bukti kuat. Jika tidak, dikhawatirkan akan bergulir menjadi permasalahan hukum dan terkategori fitnah. "Kalau itu diungkapkan sebagai serangan balasan dan tidak disertakan bukti-bukti, hal tersebut patut disayangkan," katanya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU