Tinggali Rumah Tak Layak Huni, Nenek Slani Di Kunjungi Legislator Bondowoso

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 20 Jan 2020 11:35 WIB

Tinggali Rumah Tak Layak Huni, Nenek Slani Di Kunjungi Legislator Bondowoso

SURABAYAPAGI.COM-Tinggal bersama putranya yang mengalami sakit-sakitan, membuat kondisi Nenek Slani janda tua (88) Desa Sumber Sari Rt 16 Rw 06 Kecamatan Maesan semakin memilukan dengan kondisi rumah terbuat dari gedek dan sudah hampir roboh. Janda tua ini disebut nyaris tak tersentuh satupun bantuan dari pemerintah. Padahal, selain hidup sebatang kara, warga Dusun Sumbersari, Desa Sumbersari, Kecamatan Maesan, Bondowoso Jawa Timur ini juga tinggal di hunian yang amat tidak layak. Kabar ini akhirnya menggugah perhatian seorang legislator Bondowoso. Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, A. Mansur, turun langsung mengecek kediaman dan kondisi nenek Sahut. "Sudah saya tanya tadi. Pernah sekali dapat bantuan beras dari desa. Tapi itu sudah beberapa tahun yang lalu. Sekali dan setelah itu tidak ada lagi," tutur A. Mansur. Gubuk yang terbuat dari kayu dan bambu ini sejatinya sudah reot. Gedeknya pun sudah banyak yang bolong. Sehingga sangat membahayakan keselamatan dan kesehatannya. Namun mau bagaimana lagi, hanya itu yang ia miliki. Pantauan di lokasi, tempat tidur nenek ini juga sangat tidak layak. Bantalnya pun, hanya dibungkus dengan plastik. Atas kondisi tersebut, Mansur yang juga politisi PKB meminta agar pihak terkait di Bondowoso, yakni Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Perkim (Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) bisa segera memberikan bantuan. "Karena rumahnya sudah masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dari bahan gedhek (bahasa Jawa yang artinya bambu). Dan sudah banyak yang berlubang. Pokoknya sudah sangat tidak layak dari segi kesehatan," ujar Mansur. Adapun soal anggota keluarga, sebenarnya Nenek Slani masih memiliki seorang anak laki-laki yang tinggal bersamanya. "Tapi sekarang kondisinya juga sakit-sakitan, sehingga tidak bisa membantu saya bertahan hidup," tutur nenek yang mengaku lahir tahun 1932, dalam bahasa Madura itu. Dirinya sengaja melihat langsung ke lokasi karena mendapat keluhan dari masyarakat. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bondowoso ini, juga memberikan bantuan kepada nenek Sahut atau Ibu Slani.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU