Terserang DBD, Satu Bayi di Jombang Meninggal Dunia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 12 Feb 2020 12:47 WIB

Terserang DBD, Satu Bayi di Jombang Meninggal Dunia

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Sebanyak 31 pasien yang tersebar di beberapa rumah sakit di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada Januari terhitung ada 21 pasien DBD, dan hingga Februari 2020 saat ini tercatat 31 pasien. Dan pada bulan Januari kemarin, terdapat pasien DBD berusia 11 bulan dari Kecamatan Kudu, meninggal dunia saat dirawat di RSUD setempat. **foto** Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr. Wahyu Sriharini mengatakan, bahwa korban meninggal akibat DBD tersebut sempat dirujuk ke RSUD Jombang. "Memang benar, ada satu yang meninggal dunia. Usianya masih 11 bulan. Kita sudah melakukan proses penanganan yang maksimal," katanya, kepada Surabayapagi.com di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Rabu (12/2/2020). Wahyu menjelaskan, korban meninggal merupakan rujukan yang dirawat intensif di rumah sakit selama empat hari. Karena daya tahan pasien yang lemah, sehingga bayi 11 bulan itu meninggal dunia. "Kita sudah berusaha maksimal. Namun ternyata sampai terjadi kematian. Ya kita memang tidak bisa memprediksi daya tahan tubuh seseorang seperti apa. Jadi itu ya pengaruh," jelasnya. Wahyu memaparkan, untuk DBD di Jombang pada tahun 2019 terdapat 344 kasus. Di medio bukan Januari 2019 tercatat 123 kasus. Namin pada Januari 2020 kemarin, tercatat hanya 21 kasus DBD. "Dan sampai februari ini hanya terdapat 31 kasus. Jadi penurunannya luar biasa, karena memang pergeseran hujan yang biasanya mulai Oktober, November, Desember mengalami peningkatan," paparnya. Sementara, Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran menegaskan, memang ada pasien DBD meninggal dunia. Pasien dirujuk ke RSUD Jombang sudah dalam kondisi Dengue Shock Sydrome (DSS). Yang mana kondisi ini merupakan fase terakhir penderita DBD. "Pasien sempat mendapatkan perawatan di ruang ICU central dengan dibantu alat bantu pernapasan. Kami juga memberikan pelayanan maksimal dan memberikan cairan melalui infus pamp, syringe pump ke tubuh pasien. Tapi dalam upaya penyelamatan, pada hari keempat pasien meninggal dunia," pungkasnya.(suf)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU