Tarif Baru AS Malah Memperpanjang Perang Dagang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Jul 2019 16:27 WIB

Tarif Baru AS Malah Memperpanjang Perang Dagang

SURABAYAPAGI.com - Seakan-akan berkuasa, Trump telah mengatakan bahwa tarif perdagangan berada ditangannya. Meskipun ia telah menyepakati gencatan senjata pada tarif dagang dan menyetujui untuk memulai babak baru perundingan dagang, setelah perundingan sebelumnya terhenti selama 6 pekan. "Kami masih punya banyak peluang dalam [untuk menambah] tarif dagang dengan China. Masih ada sisa [barang impor] senilai US$325 miliar yang belum kami berikan tarif," kata Trump. Perundingan demi perundingan telah dilakukan oleh China dan AS, hingga kesepakatan untuk melonggarkan sanksi Huawei dan China bersedia memborong komoditas AS telah disetujui. China selalu mengadvokasi penyelesaian masalah ekonomi dan perdagangan dengan Amerika Serikat melalui dialog dan konsultasi dan selalu tulus dalam konsultasi seperti itu kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan pada hari Rabu. Saat laju pertumbuhan perekonomian China melambat dan hanya 6.2%. Amerika memberi tanggapan bahwa Tarif impor AS memiliki pengaruh besar pada perusahaan yang ingin meninggalkan China untuk negara-negara yang tidak memiliki tarif. Namun pernyataan itu di sangkal oleh China. China menganggap bahwa perekonomiannya saat ini tidak dalam posisi terpuruk. China menganggap bahwa Trump telah memanfaatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi China sebagai bukti bahwa tarif AS memiliki "pengaruh besar" dan memperingatkan bahwa Washington dapat menambah tekanan. Jelas bahwa tarif tak memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi, hanya saja tarif-tarif yang tidak masuk akal tersebut dapat berdampak pada berakhirnya perang dagang yang akan melewati jalan lebih berliku. "Jika Amerika Serikat memberlakukan tarif baru, tidak diragukan lagi akan menciptakan hambatan bagi konsultasi perdagangan bilateral dan membuat jalan menuju kesepakatan lebih panjang," kata juru bicara Geng Shuang dalam konferensi pers rutin. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ada jalan panjang untuk pergi dengan Cina dalam perdagangan dan mengancam akan mengenakan tarif pada 325 miliar dolar AS dari barang-barang Tiongkok. "Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah," Geng mengutip pepatah Cina, menambahkan seseorang hanya perlu mengambil langkah pertama dan bergerak maju secara konsisten sebelum ia mencapai tujuannya. Dia meminta Amerika Serikat untuk menunjukkan tekad dan ketekunan, dan bekerja dengan China untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan win-win melalui upaya bersama atas dasar saling menghormati dan perlakuan yang sama.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU