Tanda-Tanda Resesi AS Semakin Timbul, Penasihat Trump Gigit Jari

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Sep 2019 16:29 WIB

Tanda-Tanda Resesi AS Semakin Timbul, Penasihat Trump Gigit Jari

SURABAYAPAGI.com Meski prediksi terjadinya resesi masih minim. Namun tanda-tandanya semakin Nampak dan membuat penasihat Trump gigit jari. Hal ini diketahui melalui laporan data perekonomian AS yang menunjukkan adanya tanda resesi. Hal ini juga dipicu oleh memanasnya hubungan perdagangan antara kedua negara ekonom terbesar yang hingga kini masih belum menemui titik terang. "Sebagai warga Amerika, Anda seharusnya tidak menginginkan adanya resesi, bagaimana pun pandangan politik Anda," kata Philipson. New York Times menulis, kian memanasnya perang dagang merupakan salah satu alasan mengapa investor, ekonom, dan publik AS sangat cemas akan kemungkinan terjadinya resesi. Adanya aksi balas membalas kenaikan tarif antara AS dan China menyebabkan tingkat investasi dan tingkat kepercayaan bisnis di Amerika melorot. Selain itu, pertumbuhan ekonomi global juga melambat. Meskipun demikian, warga Amerika tetap berbelanja dan terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan, anggaran belanja konsumen AS naik 4,7% secara tahunan di musim semi. Ini merupakan kenaikan kuartalan tercepat dalam hampir lima tahun terakhir. Namun, ada satu tolak ukur dari sentimen konsumen yang mengalami penurunan terbesar sejak 2012. Data yang dirilis Jumat menunjukkan, hal yang menjadi kecemasan konsumen Amerika adalah tarif impor atau perang dagang. Hal inilah yang ingin dibenahi pemerintah AS saat ini. Untuk meningkatkan kembali tingkat kepercayaan konsumen, pemerintah AS kerap menyalahkan media, Demokrat dan The Fed sebagai pemicu perlambatan ekonomi. Trump, misalnya, menuding The Fed menetapkan suku bunga acuan terlalu tinggi sehingga daya saing perusahaan AS rendah dibanding negara lain. Melansir CNBC, sebagai salah satu indikasinya, hasil pencarian di Google seacrh menunjukkan, kecemasan akan resesi kian meningkat sejak akhir Juli lalu. Pada waktu itu, the Federal Reserve memangkas suku bunga acuan untuk kali pertama sejak terjadi krisis finansial.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU