Tak Kunjung Diportal, Betulkah Ada Upeti di Harun Tohir?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 26 Mar 2018 20:09 WIB

Tak Kunjung Diportal, Betulkah Ada Upeti di Harun Tohir?

SURABAYAPAGI.com, Gresik - Entah alasan apa, menjadi penyebab lambannya penanganan perbaikan Jalan Harun Tohir, Desa Pulopancikan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Padahal kerusakan jalan ini, sudah tidak bisa ditoleransi. Sepanjang jalan aspalnya terkoyak, banyak lubang dan kondisinya sangat buruk. Saat hujan tiba, jalan ini berubah jadi kubangan. Sebaliknya, jika cuaca panas, kawasan disapu debu pekat. Berbeda dengan jalan milik kabupaten di kecamatan lain, satu hingga dua kali warga menggelar aksi, perbaikan langsung dilakukan. Bahkan dipasang portal agat truk bermuatan di atas 10 ton, tidak bisa melintas. Jalan yang tidak memakan waktu lama, langsung diperbaiki seperti Jalan Raya Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean. Selain itu, Jalan Raya Pasar Cerme, Kecamatan Cerme. Bahkan, jalan ini justru di portal oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik. Pertanyaannya, bagaimanakah nasib Jalan Harun Tohir, yang hingga kini dijanjikan diportal. Namun, tak kunjung direalisasi. Bermunculan berbagai spekulasi terkait, tak kunjung dilakukannya pemortalan Jalan Harun Tohir ini. Ada yang berpendapat pemasangan portal di Jalan Harun Tohir, sulit direalisasi karena akses jalan ini "basah". Kalimat "basah" dimaknai bahwa di jalan ditengarai ada oknum tertentu yang dapat upeti dari pemilik angkutan yang melintas di jalan tersebut. Dugaan itu semakin diyakini, tatkala pihak DPUTR Gresik dan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, menyatakan bahwa solusi dalam menangani Jalan Harun Tohir ini, harus diportal. Namun, hingga kini, pemortalan tersebut tak juga dilakukan. Truk angkutan berbadan besar, hingga kini masih bebas melintas disana. Padahal, status jalan ini type C dan truk yang boleh melintas adalah yang bertonase maksimal delapan ton. Sumber internal DPUTR Gresik, mengemukakan bahwa angkutan yang melintas di Jalan Harun Tohir, sekitar 90 persen beraktifitas di pelabuhan umum Gresik. Hal sama juga pernah dikemukakan oleh Ir Bambang Isdiono, sebelum mengakhiri tugasnya sebagai ASN dengan jabatan terakhir sebagai Kepala DPUTR Gresik. Warga yang bermukim di sepanjang Jalan Harun Tohir ingin diperlalukan oleh Pemkab Gresik sama dengan warga lain yang jalannya rusak. Dimana, tanpa membutuhkan waktu lama, jalan mereka langsung diperbaiki. "Kami ini ingin kayak warga Desa Banyuurip, Kedamean dan warga Cerme, sekali turun ke jalan protes kerusakan jalan, langsung mendapat perhatian. Malah jalan di Cerme itu, diportal lagi, inikan nggak adil bagi kami," ujar Lily (55), seorang warga yang tinggal di Jalan Harun Tohir, Senin (26/3/2018). Lain lagi dengan, Priyono (52). Warga RE Martadina Kroman ini, meminta pemasangan portal di Harun Tohir, jika itu solusi yang bisa dilakukan untuk mencegak kerusakan yang lebih parah lagi. Jika portal itu dipasang, sekaligus menepis dugaan-dugaan jalan "basah" yang kini terdengar di telingan masyarakat. "Harus dibuktikan janji Pemkab untuk memsang portal dan sekaligus menepis upeti dari jalan ini," tandasnya. Mis

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU