Susul Revolusi Industri 4.0, Kementan Luncurkan Teknologi Penunjang Kinerja

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 09 Okt 2019 16:41 WIB

Susul Revolusi Industri 4.0, Kementan Luncurkan Teknologi Penunjang Kinerja

SURABAYAPAGI.com - Demi mempermudah pekerjaan petani dan menyusul adanya revolusi industri4.0. Kementerian Pertanian terus berupaya untuk memfasilitasi petani dengan teknologi-teknologi canggih penunjang pekerjaan petani. Melihat itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendemonstrasikan mesin-mesin untuk teknologi pertanian. Menteri Amran menekankan pentingnya pengelolaan sektor pertanian secara modern dengan mesin pertanian (alsintan) yang canggih. Dalam hal ini peran generasi muda juga sangat dibutuhkan. "Penguasaan teknologi sangat penting dalam mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia 2045, serta tantangan Revolusi Industri 4.0 di segala bidang," ujar Amran dalam acara demontrasi teknologi mekanisasi 4.0 di Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (9/10). Amran mengatakan, Indonesia harus berani mengalihkan pola tradisional menuju pola modern. Pengalihan ini wajib dilakukan untuk mengimbangi pesatnya kemajuan dunia. Menurut dia, untuk kemajuan tersebut juga harus diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia yang menguasai mekanisasi. "Dalam menjawab tantangan global dan nasional ini, Kementan melalui Balitbangtan telah menghasilkan produk teknologi inovatif mekanisasi 4.0. Kami berhasil mengembangkan drone penebar benih padi yang mampu menebar hingga satu hektare lahan dalam waktu satu jam dengan kapasitas 50-60 kilogram per hektare," katanya. Amran menjelaskan, drone penebar ini mampu bekerja mandiri sesuai pola dan alur yang dibuat pada perangkat Android dengan panduan GPS. Drone ini mampu melakukan resume operation untuk melanjutkan operation yang tertunda, sehingga tidak terjadi overlap karena dilakukan secara otomatis. "Sepuluh tahun ke depan teknologi ini akan memudahkan petani. Mereka bisa nanam padi sambil duduk di bawah pohon," kata Amran. Amran menambahkan, dalam kurun waktu lima tahun periode pertama pemerintahan Jokowi-JK telah menorehkan sejarah swasembada beras di 2019. Bila dibandingkan dengan tahun 1984, swasembada kali ini ditandai dengan produksi beras nasional yang jauh lebih dari cukup untuk 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Sementara itu, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Andi Nur Alam menambahkan secara spesifik ketahanan baterai drone yang diciptakan mampu beroperasi selama 20 menit dengan kapasitas angkut 6 kilogram hingga 15 kilogram benih padi. Drone sebar benih memberikan efisiensi biaya sekitar 75 persen dan efisiensi waktu 75 persen dibanding alat dan mesin pertanian (alsintan) tanam benih langsung. Selain itu, pemerintah juga berhasil mengembangkan drone penebar pupuk prill dan drone sprayer untuk aplikasi pestisida. Kedua alat ini memiliki fungsi yang tidak kalah penting karena memberikan efisiensi 75 persen dibanding alat biasa. "Kami juga bisa menciptakan robot tanam padi yang bisa difungsikan untuk menanam dengan komunikasi internet of thing melalui sarana GPS. Di samping itu, kami memiliki autonomous tractor roda empat tanpa awak yang juga dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis Internet of Things (IoT). Ada juga traktor perahu sebagai alat pengolah tanah dengan konsep traktor roda dua," kata dia.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU