Sukses Bangkit usai Bangkrut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 02 Des 2019 00:26 WIB

Sukses Bangkit usai Bangkrut

Lahir pada tahun 1933, Dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D. alias Khouw Liep Boen atau yang sering di sapa Dr. Boen ini merupakan satu dari sekian pengusaha sukses dengan lata belakang keturunan etnis Tionghoa. Wartawan SurabayaPagi, Jaka Sutisna SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Jika dilihat dari etnisnya, Tionghoa sangat dikenal sebagai seorang pekerja keras dan cerdas, serta pantang menyerah. Karakteristik ini tentunya sangat melekat pada diri Dr. Boen. Dr. Boen ini merupakan salah satu perintis industri yang bergerak di bidang farmasi. Dengan menggandeng tangan enam saudaranya, Dr. Boen berhasil mendirikan PT Kalbe Farma. Meski bergerak dibidang farmasi, Kalbe Farma terus mengembangkan bisnisnya hingga ke sektor lain seperti, makanan kesehatan, bisnis pengepakan, distribusi, pergudangan, sarana riset modern, pendidikan (Kalbis Insitute) dan rumah sakit. Atas perkembangan bisnisnya PT Kalbe Farma juga mengembangkan namanya menjadi Kalbe Group. Kalbe Farma kini bisa dikatakan sebagai perusahaan dengan nilai kapital yang kuat. Dengan nilai Rp 39 triliun kapitalnya serta Rp 1 triliun nilai bukunya menjadi bukti betapa kuatnya nilai kapital dari perusahaan ini. Melihat hasil yang didapatkan dari Kalbe Farma ini, memang sepadan dengan usaha yang dilakukan oleh Dr. Boen. Bagaimana dia dengan gigih mempertahankan perusahaan yang sudah dinyatakan bangkrut. Itulah sejatinya seorang entrepreneur yang tidak aka gentar dengan cobaan yang datang menghadang. Kalbe Farma ini di dirikan pada tanggal 10 September 1966, Kalbe Farma berhasil memasuki pasar perdagangan farmasi dengan sangat mudah karena di tahun itu Kalbe Farma hanya memiliki sedikit pesaing dan pesaing. Namun, itu tidak begitu berarti bagi kelancaran bisnis Kalbe Farma. Dengan latar belakang akademis, khususnya di bidang farmakologi dan farmakinetik, ia meraih gelar dokter dari Universitas Indonesia dan Ph.D. bidang farmakologi dari University of California, AS. Sebelum terjun ke bidang bisnis, ia sempat beberapa tahun menjadi dosen. Sepulang dari sekolah di AS, ia mencoba peruntungan dengan menggeluti bisnis farmasi, dengan mendirikan Kalbe. Singkat cerita, sejak Kalbe Farma berhasil mendominasi pasar, Kalbe semakin bersinar. Bak pohon yang semakin membesar, tentunya pohon itu juga akan sering mendapatkan berbagai cobaan yang jika tidak kuat menopang maka pohon akan tumbang.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU