Subdit 3 Reskoba Polda Jatim Ungkap Sabu 3,084 Gram

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 05 Agu 2020 18:33 WIB

Subdit 3 Reskoba Polda Jatim Ungkap Sabu 3,084 Gram

i

Dua tersangka sindikat narkotika jaringan Malaysia diungkap subdit 3 narkoba Polda Jatim Rabu (5/8/2020)

Surabaya Pagi,Surabaya - Tak pernah berhenti polisi untuk memutus sindikat narkotika. Dan terbukti, Rabu (5/8/2020) Dua kurir narkoba jaringan Malasyia dibekuk Unit III Subdit III Ditresnarkoba Polda Jatim. Tersangka, Lugianto, 38, warga Dusun Belahan Nongko RT 01 RW 01, Wonosunyo, Gempol, Pasuruan dan Nafiin Saiful Anam, 23, warga Dusun Curahrejo, Pakel, Bareng Jombang. Dari tangan kedua tersangka korps Bhayangkara menyita 3, 094 kilogram (Kg) sabu-sabu (SS), 3 buah Handphone (HP) dan uang tunai Rp 300 ribu. Dirresnarkoba Polda Jatim Kombes Pol Cornelis M Simanjutak didampingi Kasubdit 3 AKBP Aditya mengatakan, terbongkarnya kasus pengiriman SS dalam kemasan Guanyinwang Refined Chinese Tea (teh cina) berawal dari pengembangan kasus tersangka pengedar inex yang ditangkap belum lama ini. Setelah diselidiki melalui alat komunikasi, didapati nomor ponsel dan nama tersangka. Kemudian, polisi mendapatkan informasi, bila kedua tersangka hendak mengambil paket SS di Jakarta. Setelah mendapatkan perintah dari bandar, dua tersangka berangkat ke Jakarta menggunakan mobil rental dari Malang. Sesampainya di Jakarta tersangka menunggu perintah dari bandar selama dua hari. Setelah dibuntuti hari kedua tersangka mengarah ke kawasan Cengkareng. Mereka mengambil paket SS yang sudah dirajanjau di luar bandara. "Paket tiga kemasan sabu teh cina itu diambil dari Cengkareng. Kemudian dibawa ke Pasuruan menggunakan mobil rental," ungkap Cornelis, Rabu (5/8). Setelah sampai di rumah tersangka Lugianto keesokan hari, sebanyak 3, 094 kg SS tersebut diturunkan dari mobil. Kemudian dimasukkan ke dalam rumah. Polisi lalu menggerebek kedua tersangka dan mengamankan barang bukti 3 plastik kemasan SS tersebut. "Kedua tersangka mengaku dijanjikan imbalan Rp 50 juta. Tapi baru dikasih Rp 25 juta," imbuhnya. Masih kata Cornelis, kedua tersangka tidak mengenal bandar yang menyuruh mengambil barang tersebut. Sebab, setiap saat orang menyuruh selalu berganti-ganti nomor. Selama di Jakarta, kedua tersangka juga tidak bertemu orang yang menyuruh. "Kalau dilihat dari kemasan ini dari jaringan Malasyia. Itu sesuai dengan pengakuan tersangka, (bandar) logatnya Malasyia," paparnya. Sementara itu, tersangka Lugianto mengaku baru sekali mengambil paket SS di Jakarta. "Belum tahu sampai di Pasuruan dikirim ke mana. Saya hanya nunggu perintah," ucapnya.nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU