Solusi Pencegahan Pelecehan Seksual

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Jan 2018 00:11 WIB

Solusi Pencegahan Pelecehan Seksual

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Maraknya kasus pelecehan seksual di Surabaya akhir-akhir ini tengah menjadi perhatian banyak pihak. Salah satunya datang dari Psikolog asal Unair, Bagus Ani Putra. Menurutnya, ada beberapa langkah yang secara spesifik dapat menjadi preventif. Lima langkah solusi itu diharapkan dapat menghindari terulangnya kembali kasus pelecehan seksual seperti marak akhir-akhir ini. Solusi yang pertama, dalam penanganan medis antara pasien dan paramedis hendaknya yang berjenis kelamin sama. Ini untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual, kata Bagus Ani Putra. Solusi kedua, dalam penanganan keperawatan seperti itu sebaiknya dilakukan minimal oleh dua orang perawat, sehingga selain ada saksi juga sebagai tindakan pencegahan. Solusi ketiga, korban pelecehan dan lingkungan sosial harus berani melaporkan jika ada pelecehan. Solusi tersebut, menurut Bagus akan dapat menghindari terjadinya pelecehan seksual yang berkelanjutan. Yang keempat, bagi organisasi profesi hendaknya wajib menegakkan etika profesi. Kemudian, langkah hukum adalah tindakan tepat agar tidak terjadi main hukum sendiri, kata Ketua Pusat Humas dan Informasi (PIH) UNAIR periode 2012-2016 tersebut. Lebih lanjut, pakar Sexual Psychology and Interpersonal Relationships Unair itu, mengutip pendapat Sigmund Freud yang merupakan seorang tokoh psikologi, mengungkapkan bahwa setiap manusia itu mempunyai tiga komponen dalam jiwanya yang mempengaruhi perilakunya. "Komponen pertama adalah Id, yaitu dorongan, libido, dan keinginan-keinginan yang lain. Komponen kedua adalah Ego yaitu realita yang rasional berdasarkan status individu. Dan ketiga adalah super ego yaitu norma-norma yang ada," jelas Bagus. Menanggapi berita pelecehan seksual itu, dilihat dari analisa psikologi, pelaku pelecehan cenderung mempunyai Id yang tinggi sehingga mengalahkan Ego dan Super Egonya. Libido yang dibiarkan bebas akan mengalahkan realitanya sebagai profesi perawat dan norma-norma atau etika profesinya, tambahnya. Penyebab (anteseden) pelecehan lainnya bisa juga karena perilaku pelecehan seksual ini karena situasional. Misalnya kondisi korban yang lemah menguatkan perilaku pelecehan, dan umumnya pasien menyerahkan keselamatan jiwa raganya kepada petugas medis. Inilah yang terkadang dimanfaatkan sebagai situasi yang melemahkan bagi pasien sebagai korban, tambah Psikolog Sosial Unair itu. Penyebab yang ketiga, perilaku pelecehan seksual bisa diperkuat jika korban dan lingkungan sosial tidak bertindak untuk mencegahnya, misalnya melaporkan kejadian tersebut dan memberi social punishment kepada pelaku.ifw

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU