Soal Insiden Bentrok Suporter, Gubernur Jatim Minta Maaf Pada Masyarakat Bl

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 19 Feb 2020 15:53 WIB

Soal Insiden Bentrok Suporter, Gubernur Jatim Minta Maaf Pada Masyarakat Bl

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Terkait bentrokan yang terjadi antara suporter Persebaya dan suporter Arema di Blitar, Gubernur Jawa Timur meminta maaf kepada masyarakat Jawa Timur dan masyarakat Blitar atas insiden tersebut. Penentuan untuk laga semi final antara Persebaya vs Arema FC ditetapkan oleh Panitia Pelaksana Piala Gubernur di tempat netral, yaitu Blitar. Dan dari hasil keputusan, bahwa pertandingan tersebut digelar tanpa penonton. "Jadi teman-teman harus menghargai keputusan bersama antara jajaran Polda jajaran panpel dari Asprov PSSI dan jajaran Pemprov. Jadi saya rasa keputusan ini yang harusnya kita bisa menghormati bersama," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa disela-sela hadiri Bulaga di Balai Desa Sukorejo, Perak, Jombang, Rabu (19/2/2020). Khofifah menjelaskan, sebetulnya sudah dipersiapkan dengan sangat baik oleh jajaran dari Polres Kota dan Kabupaten Blitar, juga ada lagi perbantuan dari Kostrad. Semuan sudah dibuat ring 1 sampai mana, ring 2 sampai berapa meter, ring 3 juga sama sampai berapa meter. "Semuanya sudah disiapkan, tapi kemudian kita melihat kemarin ada insiden. Saya pasti prihatin atas insiden itu, tentu kita berharap bahwa semua warga harusnya berkesempatan menikmati sebuah laga yang berkualitas. Tapi itulah yang terjadi," jelasnya. Khofifah menyampaikan terima kasih kepada aparat keamanan yang sangat cepat dan sangat sigap sampai kemudian menyiapkan transportasi kepulangan. Baik suporter Persebaya maupun suporter Arema. Banyak truk disiapkan untuk membantu kepulangan mereka. "Berikutnya kami minta maaf kepada masyarakat Jawa timur dan masyarakat Blitar atas insiden yang kita semua tidak inginkan itu. Tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB, menurut konfirmasi dari Kapolres Kota Blitar suasana sudah kondusif," ujarnya. Khofifah mengungkapkan, bahwa pagi ini juga koordinasi untuk persiapan final besok. Pihaknya sudah menyampaikan kepada kepala Kesbangpol diminta untuk steady. "Selanjutnya tolong koordinasi dengan Kesbangpol Kota Blitar kalau ada warung yang ternyata kemarin ada yang tidak sempat dibayar. Tolong hitung, di dalam video juga saya lihat ada yang lewat sawah. Kalau ada persawahan dan perkebunan yang kebetulan rusak tolong di data," ungkapnya. Khofifah menegaskan, dalam posisi ini Pemprov akan bertanggung jawab. Tapi kalau ada yang melakukan hal-hal yang akhirnya mengganggu dan terjadinya insiden itu, semuanya diserahkan pada aparat penegak hukum. "Semuanya harus seiring. Yang melanggar ketertiban sosial akan kita serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum," pungkasnya.(suf)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU