'SISTRO' Menjamin Kelancaran Distribusi Pupuk Subsidi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 16 Agu 2020 21:35 WIB

'SISTRO' Menjamin Kelancaran Distribusi Pupuk Subsidi

i

Aktivitas di gudang pupuk Petrokimia Gresik.FOTO: SP/M.AIDID

SURABAYAPAGI.com, Gresik - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia terus berinovasi dalam mendukung pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional. Utamanya dalam hal menjamin kelancaran distribusi pupuk bersubsidi.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa, dukungan tersebut salah satunya diwujudkan melalui program inovatif SISTRO atau Sistem Scheduling Truck Online.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Bersama Satgas Bencana Nasional BUMN Jatim Kirim 41 Relawan ke Pulau Bawean

Saat ini Petrokimia Gresik memiliki kurang lebih 70 rekanan transportasi darat, dengan total armada sekitar 10.000 truk untuk wilayah Jawa-Bali. Sedangkan rerata pengeluaran total pupuk perhari sebesar 10.000 ton atau setara 400 truk dengan jumlah titik muat hanya 7 (tujuh) gudang.

"Jika jadwal muat pupuk ini tidak tersistem dengan baik, maka akan terjadi antrean yang panjang, dan distribusi pupuk ke petani pun bisa terkendala. Saat ini Petrokimia Gresik berhasil menghilangkan potensi  masalah tersebut melalui SISTRO," ujar Rahmad.

SISTRO merupakan sistem penjadwalan truk secara online (aplikasi berbasis web) dengan menyinkronkan antara kedatangan truk, kemampuan muat, dan kapasitas produksi pabrik.

Rahmad menjelaskan bahwa, sebelum ada SISTRO semua proses order truk ke rekanan untuk distribusi pupuk ke Gudang Penyangga Jawa-Bali masih menggunakan cara manual, yaitu dengan mengirimkan Purchase Order (PO) melalui email dan di-follow up lebih lanjut melalui telepon.

Dengan cara manual, rata-rata 1 (satu) truk menginap di gudang selama 2 (dua) hingga 3 (tiga) hari. Transportir tidak memiliki kepastian muatan dan akhirnya antre selama berhari-hari.

“Sedangkan setelah ada SISTRO, satu truk maksimal hanya menginap satu hari," ujar Rahmad.

Baca Juga: JIIPE Peduli Salurkan 2000 Paket Sembako bagi Anak Yatim dan Dhuafa

Aplikasi SISTRO sendiri terinspirasi dari konsep pemesanan tiket pesawat online. Pihak maskapai membuka jadwal penerbangan, kemudian calon penumpang dalam hal ini transportir melakukan booking sesuai tanggal dan shift yang telah dialokasikan.

"Kuota penumpang pesawat" dalam hal ini slot pemuatan yang sudah disinkronkan dengan hasil produksi pabrik, kemampuan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), ketersediaan stok dan jumlah antrean sehingga transportir memiliki kepastian jadwal dan tidak terjadi penumpukan antrean.

Dengan sistem ini, pemilik truk juga bisa memantau posisi kendaraannya secara online. Apakah masih ada di security, di jembatan timbang, atau masih pemuatan bisa dipantau langsung via aplikasi. Sebab SISTRO menyediakan data secara real time.

Benefit dari sistem ini, rekanan mendapat kepastian jadwal untuk muat. Dampaknya, kuantitas pengangkutan rekanan dapat lebih maksimal dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian, distribusi pupuk subsidi sudah ada di kios-kios saat dibutuhkan petani. Ketersediaan pupuk ini menjadi faktor vital dalam upaya peningkatan produktivitas hasil panen dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga ketahanan pangan nasional

Baca Juga: Korban Gempa di Bawean dan Tuban Terima Bantuan

“SISTRO akan memperlancar distribusi pupuk bersubsidi dan mendukung prinsip 6 (enam) Tepat, yaitu tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat jenis, tepat mutu, dan tepat harga,” imbuh Rahmad.

Terobosan ini bahkan sudah mendapat pengakuan publik di tingkat nasional dengan berhasil menjadi juara di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Indonesia (TKMPN) tahun 2019 lalu, karena dinilai memiliki dampak dan kontribusi besar terhadap peningkatan kualitas pelayanan bisnis perusahaan.

"Inovasi sudah menjadi budaya perusahaan, ke depan semangat ini akan terus kami tingkatkan untuk terus menghadirkan terobosan baru yang dapat mendukung peningkatan kinerja perusaahan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," tutup Rahmad. did

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU