Siaga Corona, Bupati Kediri Bentuk Tim Penanganan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Mar 2020 13:42 WIB

Siaga Corona, Bupati Kediri Bentuk Tim Penanganan

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Bupati Kediri, dr. Haryanti Sutrisno membentuk tim gugus tugas penanganan virus Corona (Covid-19). Pembentukan tim penanganan ini untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut di wilayah Kabupaten Kediri. Bahkan semua kegiatan yang berpotensi melibatkan massa diintruksikan penundaan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penundaan kegiatan yang potensi pengumpulan massa seperti Car Free Day (CFD), pentas seni, olahraga, tempat wisata, upacara dan apel bersama ditiadakan. Bahkan kegiatan upacara Hari Jadi ke-1216 Kabupaten Kediri di halaman Pemkab Kediri yang akan dimeriahkan tari kolosal melibatkan ribuan murid SD dan guru Musyawarah Guru Bidang Studi (MGBS) juga ditunda. Demikian juga dengan kegiatan kunjungan kerja dan penerimaan kunjungan dari daerah terjangkit Covid 19 juga dibatalkan, baiknya kunjungan ke seminar-seminar dan pertemuan besar ditunda terlebih dulu untuk mencegah persebaran virus, ujarnya Selasa (17/3/2020). Seiring dengan pernyataan siaga, Pemkab Kediri membentuk tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19. Diharapkan dengan pembentukan tim tersebut warga Kabupaten Kediri tidak terpapar virus Corona. Hal ini dilakukan untuk mencegah persebaran Covid 19 di wilayah Kabupaten Kediri. Perlu sinergi dan koordinasi dari Pemkab Kediri hingga tingkat desa untuk sosialisasi dan cegah Covid 19. Sementara kantong-kantong daerah Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga perlu diimbau untuk bisa cegah tangkal terhadap Covid 19 ini, ujarnya. Namun demikian Bupati meminta masyarakat tetap tenang dan senantiasa cepat konsultasi ke dokter terdekat jika mengalami bersin, batuk disertai deman tinggi di atas 38 derajat celcius seperti gejala virus Corona. Diungkapkan, sementara tiga orang yang sempat diperiksa tim medis RSUD Pelem Pare dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) dinyatakan negatif karena sakit batuk dan pilek biasa. Sementara satu orang lagi masih dalam pengawasan dan observasi. Telah ditetapkan PAUD, TK, SD, SMP libur belajar mengajar di sekolah 16-29 Maret. Selama libur tersebut mereka diimbau tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Keluar rumah jika untuk kepentingan yang mendesak dan kegiatan keluarga. Bupati sangat berharap peran orang tua dengan melakukan pengawasan anak anaknya agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Pasalnya, penularan virus Corona melalui udara dan potensi tertular bila beraktivitas di luar rumah, apalagi bisa ditularkan juga dari orang ke orang. Sebagai antisipasi juga, masyarakat diimbau menjaga hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, gizi seimbang, istirahat cukup dan rutin berolahraga. Membiasakan cuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menghindari kontak fisik dengan besalaman atau cipika cipiki. Jika batuk pilek agar memakai masker. Pada saat batuk/bersin agar menutup mulut dan hidung dengan tisu, saputangan atau lengan dalam, ujar Bupati Hariyanti yang juga seorang dokter. Sementara itu, dr Eko Hariadi Direktur RSUD SLG menambahkan, tertularnya virus ini karena ada Orang Dalam Risiko (ODR) ada riwayat kontak dan terinfeksi dengan orang atau dari negara yang terjangkit tapi belum sakit. Namun jika orang tersebut batuk, pilek, panas dan suhu tinggi 38 derajat celcius jadi Orang Dalam Pengawasan (ODP). Kalau ODP ini diketahui punya riwayat baru bepergian dari Singapura atau China, saat dilakukan foto rontgen hasilnya ada bercak dalam paru yang disebut pneumonia. Orang ini masuk dalam tahap Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Adv/kominfo

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU