Sepasang Kekasih, Bunuh Pria, saat Bercinta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 17 Sep 2020 21:47 WIB

Sepasang Kekasih, Bunuh Pria, saat Bercinta

i

Korban Rinaldi Harley Wismanu semasa hidup.

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Pasangan kekasih Djumadil Al Fajar dan kekasihnya Laeli Atik Supriyatin, ditetapkan polisi sebagai tersangka atas pembunuhan dan kasus mutilasi alumnus jurusan Sastra UGM Yogya, Rinaldi Harley Wismanu.

Baca Juga: Kejanggalan Kematian Tragis Ibu Muda di Gresik Tewas Dirampok, Gelagat Ekspresi Suami Mulai Disorot

Kasus ini bermula dengan gegernya warga Apartemen Kalibata City Jakarta atas penemuan jasad di sebuah tower lantai 16 dalam keadaan terpotong-potong menjadi 11 bagian dan dibungkus dalam kresek dan dimasukan ke dalam koper.

Usut demi usut identitas jasad itu yakni Rinaldy yang selama ini bekerja sebagai Human Resource & General Affair Manager di salah satu perusahaan kontruksi asal Jepang di Jakarta.

Kepolisian pun bergerak cepat mengungkap kasus ini. Setelah menangkap dua terduga pelaku.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana pada Kamis (17/9/2020) langsung memimpin konferensi pers terkait kasus penemuan korban mutilasi ini.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menjelaskan kedua pembunuh Rinaldi adalah sepasang kekasih yang telah merencanakan pembunuhan Rinaldi.

Cewek ini berkenalan dengan Rinaldi lewat aplikasi Tinder.

Dalam kasus ini, Si cewek berperan merayu Rinaldi hingga korban mau memberitahu pin ATM-nya. Setelah dibunuh dan jenazahnya dimutilasi, rekening korban dikuras oleh kedua tersangka.

"Mereka menguras rekening korban untuk membeli logam mulia, motor Yamaha Nmax, dan sewa rumah di Cimanggis, Depok," kata Nana. Kedua tersangka membeli 11 buah logam mulia dengan berbagai ukuran.

Nana mengimbuhkan, pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan LAS melalui aplikasi Tinder. Setelah intens berkomunikasi, RHW dan LAS memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).

Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Kamar itu disewa selama tiga hari hingga Sabtu (12/9/2020). "Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Nana.

Baca Juga: Awas Narkotika Gambar Kartun, Incar Pelajar

 

Alumni UGM dan UI

Rinaldi Harvey Wismanu merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia tercatat masuk Fakultas Ilmu Budaya UGM pada tahun 2006. "Yang bersangkutan tercatat sebagai alumni Universitas Gadjah Mada (UGM)," ujar Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, Kamis (17/09/2020).

RHW yang bekerja sebagai HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi ini masuk Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2006. Ia masuk di Fakultas Ilmu Budaya. "Alumni dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2006," urainya.

Sementara, berdasarkan penelusuran Surabaya Pagi, LAS ternyata juga alumni FMIPA Universitas Indonesia angkatan tahun 2012.  Namun belum ada konfirmasi dari pihak UI soal ini.  Tak hanya itu, berdasarkan jejak digital, LAS ternyata adalah Pelakor. Diketahui juga bahwa DAF dan LAS ini adalah pasangan selingkuh, pasalnya ditemukan sebuah thread media sosial Twitter pada tahun 2019 yang menceritakan kisah sedih dari seorang perempuan diduga istri sah dari DAF.

 

Komunikasi Terakhir

Baca Juga: Cemburu, Pelajar di Kediri Diracun, Disetubuhi dan Dirampok

Pihak keluarga korban Rinaldy, terakhir berkomunikasi pada Rabu (9/9/2020). Kala itu sang ibu bernama Sulistyani masih sempat berkomunikasi dengan putranya siang hari. Bahkan, Rinaldy memiliki keinginan agar ibu dan bapaknya segera berangkat umroh.

Tak disangka, obrolan tersebut justru menjadi obrolan terakhir Rinaldy dengan keluarga karena Rabu malamnya pihak keluarga sudah tidak dapat menghubungi Rinaldy.

"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om Rinaldy bilang, pokoknya ibu harus segera umroh biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," kata keponakan Rinaldy, bernama Aden Putera Ichlasul Amal di rumah duka, menirukan percakapan Rinaldy dengan ibunya. Seusai percakapan tersebut, pihak keluarga mulai putus komunikasi.

Sebagai orang terdekat almarhum, Aden sangat merasa kehilangan. Ada satu hal yang sulit ia lupakan. Sejak menetap di Jakarta, ia selalu rutin dua bulan sekali bermain ke apartemen Rinaldy. "Paling suka main game, dan nonton film," kenangnya.

Kebiasaan voting untuk menentukan jenis film yang ingin ditonton pun sepertinya sudah tidak bisa lagi diulang oleh Aden bersama almarhum. "Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.

Menurut Aden, Rinaldy menetap di Jakarta sudah hampir dua tahun. Sebelumnya ia sempat menyelesaikan studi S2 di Jepang. Setelah itu, Rinaldy bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia. "Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," pungkasnya. tr/jk/ril

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU