Semua RS Rujukan di Surabaya, Tolak Pasien Baru

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 07 Jan 2021 21:47 WIB

Semua RS Rujukan di Surabaya, Tolak Pasien Baru

i

Suasana IGD RS William Booth Surabaya, Kamis (7/1/2021) terlihat penuh. Bahkan dipasang pemberitahuan menolak pasien Covid-19. Sp/Tim Surabaya Pagi

 

Undercover Tim Wartawan Surabaya Pagi

Baca Juga: Adventure Land Romokalisari Surabaya Ramai Peminat Wisatawan Luar Kota

 

 

 

Kamis (7/1/2021) kemarin, Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia, Terkonfirmasi Capai 9.321 Kasus Baru. Capaian ini Tertinggi Dalam 10 Bulan Terakhir Sejak Maret 2020

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Dalam dua hari terakhir, kasus harian Covid-19 mencapai angka tertinggi sejak virus corona terdeteksi masuk di Tanah Air pada 2 Maret 2020. Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kamis (7/1/2021) melaporkan di Indonesia terjadi 9.321 kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi. Sehari sebelumnya, kasus baru harian Covid-19 di Indonesia  tercatat, sebanyak 8.854 kasus. Bersamaan ini, hampir semua rumah sakit rujukan covid-19 di Surabaya, penuh sesak. Termasuk rumah sakit rujukan di Sidoarjo.

Kamis (7/1/2021) kemarin, tim wartawan Surabaya Pagi menelusuri di beberapa rumah sakit rujukan di Surabaya. Diantaranya Rumah Sakit William Booth Surabaya, Rumah Sakit Katolik St. Vincentius A Paulo (RKZ) Surabaya, Rumah Sakit PHC Surabaya, Rumah Sakit Siloam Surabaya serta Rumah Sakit National Hospital Surabaya.

Seluruh rumah sakit yang didatangi tim Surabaya Pagi, mengaku bahwa saat ini sudah tidak bisa lagi menerima rujukan pasien Covid-19. Dikarenakan, seluruh kamar dan bed yang tersedia, sudah penuh.

 

RS William Booth

Seperti yang dialami di Rumah Sakit William Booth Surabaya, yang berada di Jalan Diponegoro Surabaya. Bahkan, Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS William Booth, sudah memasang pemberitahuan sudah tidak menerima pasien Covid-19.

“Pemberitahuan, dikarenakan peningkatan jumlah pasien Covid-19 di RS William Booth Surabaya, maka per tanggal 2 Januari 2021, pukul 22:00 WIB IGD RS William Booth Surabaya tidak menerima pasien Covid-19 lagi, karena fasilitas sudah tidak memungkinkan. Ketentuan ini berlaku sampai ada perubahan situasi, yang akan diberitahukan berikutnya. Demikian pemberitahuan ini, terima kasih atas pengertian dan kerjasamanya,” tulis pengumuman yang ditempelkan oleh manajemen RS William Booth Surabaya, yang sempat dilihat wartawan harian kita, Kamis (7/1/2021) malam tadi sekitar pukul 18:30 WIB.

Pemberitahuan ini pun dibenarkan salah satu perawat berpakaian APD lengkap level 3, saat hendak memasuki ruang IGD. “Disini jumlah pasien yang dirawat selalu penuh mas. Gak pernah ada yang kosong,” kata perawat berkelamin perempuan yang memakai APD, Kamis malam. Saat itu, wartawan harian kita ini menyamar sedang mencari kamar untuk pasien Covid-19.

Bahkan, tambah perawat yang ditemui di depan pintu IGD itu, bila ada yang kosong, sudah langsung ada yang masuk karena sudah indent sebelumnya. “Meski nantinya sudah kosong, pasien Covid-19 itu sudah ada yang inden untuk pesan kamarnya. Jadi yah begitu mas. Maaf yah mas, belum ada kamar,” jawabnya.

Bahkan, dirinya mencoba mengecek di sejumlah rumah sakit rujukan besar seperti RSUD dr Soetomo dan RSAL dr Ramelan Surabaya. “Coba masnya cari di Soetomo atau RSAL. Mungkin ada,” sembari meninggalkan wartawan harian kit aini.

Dari pantauan, di dalam ruang IGD, beberapa perawat pun sibuk melakukan perawatan pasien Covid-19 yang sudah menunggu dipindah di kamar isolasi. Bahkan, keluarga pasien tidak diperkenankan menunggu di luar ruangan. “Jadi disini baru transit, mas. Ini pun masih nunggu kamar untuk naik,” kata salah satu keluarga pasien yang dirawat di IGD.

 

Kamar Isolasi di RKZ Penuh

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halal Bihalal

Tak jauh berbeda dengan RKZ Surabaya. Rumah sakit yang posisinya berada di seberang RS William Booth, juga kondisi kamar sudah penuh. Dari data yang dihimpun, dari 31 kamar isolasi RKZ Surabaya, sudah penuh. Bahkan, ruang isolasi dengan tekanan tanpa ventilator dan tekanan dengan ventilator pun sudah terisi penuh.

Bahkan, saat wartawan harian kita ini hendak bertanya apakah masih ada ketersediaan kamar di RKZ Surabaya, salah satu dari tiga petugas kesehatan di IGD RKZ Surabaya menegaskan, sudah penuh. “Kalau mau cari kamar, bawa pasiennya saja mas. Gak bisa ujug-ujug tanya kamar. Karena ini wewenang Satgas tim Covid-19 Surabaya saja yang boleh tahu kamarnya,” jelas petugas kesehatan berkelamin pria itu.

Ia pun menjelaskan, prosedur standar untuk memperoleh kamar, pasien harus dibawa ke rumah sakit atau membawa surat rujukan dari rumah sakit sebelumnya. “Biasanya bawa pasien atau bawa surat rujukan. Atau kalau memang sudah ada channel di Satgas Covid-19, bisa langsung diurus,” tegasnya.

Namun, rekan petugas kesehatan yang terlihat lebih senior, menegaskan, bahwa kamar untuk pasien Covid-19 di RKZ Surabaya sudah sangat penuh. “Yah tapi kalau disini, sudah sangat penuh. Sudah tidak ada kamar lagi,” jawab petugas kesehatan senior itu.

 

Pasien Tunggu Kamar

Tak tersedianya kamar juga terjadi di RS Siloam Surabaya yang berada di Jalan Raya Gubeng Surabaya. Dari jumlah kamar total 52 kamar, semuanya terisi penuh. “Mau cari kamar yah? Disini (Siloam, red) sudah penuh. Ini aja masih ada 4 pasien untuk nunggu kamar yang kosong. Saat ini masih tunggu disini,” jelas petugas kesehatan berpakaian APD lengkap, sedang menunjukkan di tenda IGD RS Siloam, yang berada di halaman samping rumah sakit yang dulunya bernama RS Budi Mulia Surabaya.

Saat itu pun, petugas kesehatan mempersilahkan wartawan harian kita untuk menunggu di depan tenda IGD RS Siloam. Petugas kesehatan itu sembari mengecek administrasi terkait ketersediaan kamar. “Iyaa, disini fix sudah penuh mbak. Sudah coba cari kemana saja? Setau saya, di RKZ juga sudah penuh. Atau coba di Soetomo saja mbak. Ajak keluarganya bawa ke sana, mungkin saja ada,” jelas petugas kesehatan itu memberikan informasi.

Penelusuran di tiga rumah sakit di Surabaya, Kamis (7/1/2021) malam kemarin juga menambah daftar rumah sakit di Surabaya yang penuh pasien Covid-19.

Dari data Satgas Covid-19 Jawa Timur, beberapa rumah sakit seperti RSUD Dr Soetomo, RS Adi Husada Undaan, ICU RS RKZ Surabaya, ICU RSU dr Mohamad Soewandhie, serta RSAL dr Ramelan, yang juga disebutkan penuh.  Bahkan, RS PHC Surabaya yang berada di daerah Pelabuhan Tanjung Perak, juga penuh.

Baca Juga: Dispendik Surabaya Pastikan Pramuka Tetap Berjalan

 

RS Rujukan Lain Penuh

Dari data rekap Satgas Covid-19, Bed Occupancy Rate (BOR/tingkat okupansi tempat tidur), RSU dr Mohamad Soewandhie Surabaya, data Data per 7 Januari 2021 menyebutkan jika kamar isolasi baik berventilator maupun yang biasa dari RS milik Pemkot Surabaya itu penuh.  

RS Soewandhie tercatat memiliki 5 tempat isolasi dengan ventilator dan 67 tempat isolasi biasa. Hal yang sama juga terjadi di RSUD dr Soetomo. Kamar isolasi baik berventilator maupun yang biasa dari RS milik Pemprov Jatim itu penuh.  

Sementara itu ICU di RS Adi Husada Undaan Surabaya penuh (100 persen). Hal ini dibenarkan oleh pihak RS Adi Husada. “Memang selalu penuh. ICU juga demikian. Di tempat kami ada 12 tempat tidur di ruang ICU. Untuk yang khusus COVID-19, sampai hari ini memang penuh,” kata dokter Silvia Sumitro, Kepala Unit Pemasaran & Layanan Pelanggan RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya, kemarin.

Dari total 12 ICU yang ada di RS Adi Husada, lanjutnya, ada tujuh tempat tidur ICU yang dilengkapi alat ventilator.  

Kondisi serupa juga terjadi di RSAL dr. Ramelan Surabaya. "ICU penuh, tapi IGD masih bisa menerima pasien (COVID-19). Namun jika situasi ruangan dinamikanya penuh terpaksa kita edukasi untuk ke RS lainnya," ujar Humas RSAL dr Ramelan Surabaya, drg Aldiah.  

Hal yang sama juga di RS PHC Surabaya, 100 persen ruang rawat inap pasien Covid-19 sudah terisi. “Hingga kemarin, sudah terisi 100 persen. Bahkan, sejak Tahun Baru kemarin, makin banyak,” kata Vice President (VP) PR PT.PHC, Prita Pinastiningtyas, kemarin.

Padahal, pihak RS PHC telah melakukan penambahan 100 tempat tidur baru bagi pasien covid-19. Penambahan tersebut merupakan hasil konversi dari tempat tidur yang biasanya dipakai oleh pasien umum. Selain melakukan penambahan tempat tidur baru, pihaknya juga juga menurunkan 20 petugas medis dalam membantu pasien covid-19 setiap harinya. Tim SP

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU