Semalam, Direktur BUMN Di-OTT

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 23 Mar 2019 09:08 WIB

Semalam, Direktur BUMN Di-OTT

Jaka Sutrisna, Wartawan Surabaya Pagi Setelah menangkap mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy) yang juga anggota DPR, KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT). Semalam (22/3), KPK menangkap empat orang, salah satunya Direktur BUMN PT Krakatau Steel. "Ya benar, sekitar pukul 18.30 WIB tim KPK memang menemukan adanya dugaan transaksi pemberian uang pada salah satu Direktur BUMN dari pihak swasta," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan yang dikonfirmasi, Jumat (22/3/2019) malam. Sebelumnya, KPK mendapatkan informasi dari masyarakat ada rencana pemberian uang dari pihak swasta yang pernah atau berkepentingan dengan proyek di salah satu BUMN. Basaria mengungkap dugaan sebagian uang telah diberikan secara cash dan yang lainnya menggunakan sarana perbankan. "Sedang didalami transaksi menggunakan rupiah ataupun dollar. Sampai saat ini sekitar 4 orang yang diamankan sudah berada di gedung KPK untuk klarifikasi lebih lanjut," paparnya. Basaria menjelaskan informasi lebih lengkap akan disampaikan sore ini melalui konferensi pers di kantor KPK. KPK memiliki waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status hukum dari pihak-pihak yang diamankan tersebut. Jubir KPK Febri Diansyah juga membenarkan OTT ini. Dari empat orang, termasuk direktur Krakatau Steel, diduga duit suap diberikan secara cash dan transaksi perbankan. "Diduga sebagian uang telah diberikan secara cash dan yang lainnya menggunakan sarana perbankan. Sedang didalami transaksi menggunakan rupiah ataupun dolar," kata Febri Diansyah. "Sebelumnya, KPK mendapatkan informasi dari masyarakat, ada rencana pemberian uang dari pihak swasta yang pernah atau berkepentingan dengan proyek di salah satu BUMN," sambungnya. Diketahui, PT Krakatau Steel merupakan BUMN yang bergerak dibidang produksi baja. Perusahaan yang beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik baja yang mampu mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah tinggi dan berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU