SBY Cawe-cawe Jiwasraya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 27 Jan 2020 23:11 WIB

SBY Cawe-cawe Jiwasraya

Skandal Perusahaan Asuransi ini Merembet dari Hukum ke Politik. Dikhawatirkan bisa Jatuhkan Dua Menteri Lewat Parlemen SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Pada saat Kejagung meningkatkan pengungkapan skandal Jiwasraya ke Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan pemblokiran 80 rekening, mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ikutcawe-cawe campuri skandal Jiwasraya. Padahal selama ini, SBY lebih suka diam, pasca istrinya meninggal dunia. Ada apa? Inikah kasus hukum yang merempet ke ranah politik di DPR dan ikut campurkan elite partai politik. Benarkah SBY tersinggung dengan pernyataan Predisen Jokowi bahwa skandal Jiwasraya sudah terjadi 10 tahun lalu. === Bahkan dalam tulisan di Facebook yang berjudul "Penyelesaian Kasus Jiwasraya Akan Selamatkan Negara dari Krisis yang Lebih Besar,", SBYmenyatakan selama menjabat presiden, dirinya tak pernah mendapat laporan soal masalah Jiwasraya. "Bahkan ketika beberapa saat kemudian, Kementerian BUMN secara eksplisit mengatakan bahwa masalah Jiwasraya bermula di tahun 2006, saya juga tak merasa terganggu. Apalagi, di tahun 2006 dulu saya tak pernah dilapori bahwa terjadi krisis keuangan yang serius di PT Jiwasraya," tulis SBY yang diunggah, Senin (27/1) sore. SBY malahan mendengar, saat ini ada niat menjatuhkan sejumlah tokoh lewat parlemen dengan menggunakan isu Jiwasraya. Apalagi isu Jiwasraya semakin ramai dibicarakan dan ditambah isu Asabri. Bisik-bisik, sejumlah lembaga asuransi dan BUMN lain konon juga memiliki permasalahan keuangan yang serius. "Di kalangan DPR RI mulai dibicarakan desakan untuk membentuk Pansus. Tujuannya agar kasus besar Jiwasraya bisa diselidiki dan diselesaikan secara tuntas. Bahkan, menurut sejumlah anggota DPR RI dari Partai Demokrat, yang menggebu-gebu untuk membentuk Pansus juga dari kalangan partai-partai koalisi," kata SBY. Aktor Intelektual Dalam kasus dugaan korupsi Jiwasraya, Kejagung menetapkan lima tersangka. Selain eks Dirut Jiwasraya Hendrisman dan eks Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo, Tiga tersangka lainnya adalah bos PT Hanson International Benny Tjokrosaputro, eks Kadiv Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan, serta Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat.Bakal ada tersangka tambahan, ungkap Jaksa Agung ST Burhanuddin, di Bandung, Senin siang kemarin. SBY juga tidak percaya dalam skandal Jiwasraya hanya ada lima orang tersangka? SBY menyoroti kemungkinan aktor intelektual yang bekerja di belakang? Baginya aktor intelektual ini sangat penting agar negara tidak salah mengadili dan menghukum seseorang. Jatuhkan Sejumlah Tokoh "Ketika Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, saya pun tak merasa terusik. Tesis saya, untung-rugi dalam dunia bisnis bisa saja terjadi. Kalau mengetahui kondisi keuangannya tak sehat, korporat tentu segera melakukan langkah-langkah perbaikan," kata SBY Lewat tulisan panjang di akun Facebook resminya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pandangannya terkait permasalahan PT Asuransi Jiwasraya. SBY mendengar ada niatan menjatuhkan sejumlah tokoh lewat parlemen dengan menggunakan isu Jiwasraya. "Di kalangan DPR RI mulai dibicarakan desakan untuk membentuk Pansus. Tujuannya agar kasus besar Jiwasraya bisa diselidiki dan diselesaikan secara tuntas. Bahkan, menurut sejumlah anggota DPR RI dari Partai Demokrat, yang menggebu-gebu untuk membentuk Pansus juga dari kalangan partai-partai koalisi," kata SBY. 800 sub rekening Diblokir SBY menilai niatan membentuk Pansus Jiwasraya ini menarik. Belakangan, kata SBY, koalisi pendukung pemerintah lebih memilih panja, bukan pansus. Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku menelisik lebih dalam alasan orang-orang yang semula menginginkan pansus untuk menyelidiki masalah Jiwasraya. Dia amat kaget mendengar alasan tersebut. "Ketika saya gali lebih lanjut mengapa ada pihak yang semula ingin ada Pansus, saya lebih terperanjat lagi. Alasannya sungguh membuat saya geleng kepala. Katanya... untuk menjatuhkan sejumlah tokoh," ucap SBY. "Ada yang dibidik dan harus jatuh dalam kasus Jiwasraya ini. Menteri BUMN yang lama, Rini Sumarno harus kena. Menteri yang sekarang Erick Thohir harus diganti. Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan," imbuh dia. Melansir CNBC Indonesia, sekitar 800 sub rekening efek diblokir atas permintaan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait penyidikan kasus mega skandal korupsi PT Asuransi Jiwasraya. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Hari Setiyono mengonfirmasi sekitar 800 rekening efek yang diminta diblokir. Namun, menurutnya jumlah itu bisa berubah, baik bertambah atau berkurang Moeldoko Nyatakan tak Terlibat Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan dirinya tak terlibat kasus Jiwasraya. Bahkan, dia minta Berita Acara Pemeriksaan (BAP) soal kasus Jiwasraya diperiksa, dia yakin di BAP itu tak ada namanya. Isu ini bermula dari Anggota Komisi III Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman. Benny menyinggung eks Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo yang telah ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Hary sebelumnya pernah bekerja di Kantor Staf Presiden (KSP). Moeldoko menegaskan sudah tidak memiliki relasi dengan Hary. "Nggak ada. Hubungan apa lagi? Kita kemarin hubungan kerja saja. Setelah beliau nggak di sini, nggak ada hubungan apa-apa," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/1) lalu. Moeldoko mempersilakan Hary diproses secara hukum. Moeldoko menegaskan Hary sudah tidak memiliki kaitan dengan KSP. Atas dikait-kaitkan Hary dengan dirinya, Moeldoko meminta semua pihak untuk tak membangun persepsi politik, soalnya gelaran politik 2024 masih lama. njk/um//rm/07

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU