Home / Pilpres 2019 : Guru Honorer SD Ancam Bunuh Presiden Jokowi

“Saya Refleks saja, karena Saya Pendukung Paslon 02…”

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 20 Mei 2019 08:56 WIB

“Saya Refleks saja, karena Saya Pendukung Paslon 02…”

Hendarwanto, Hermi Tim Wartawan Surabaya Pagi Seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Pamekasan, mengunggah beberapa konten dengan kata-kata kasarnya di media sosialnya. Kata-kata kasarnya pun tak tanggung-tanggung, ia berani mengancam akan membunuh Presiden RI Joko Widodo di medsos. Bahkan ia pun berani menantang polisi untuk melacak dirinya, dan menangkap dirinya. Kini, Hairil Anwar, (35), Guru honorer SD, sudah diciduk oleh tim anggota Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim, Sabtu (18/5/2019). Tidak hanya menghina dan mengucapkan ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi, Hairil juga menghina intitusi Polri dan menghina Menkopolhukam Wiranto di akun Facebook miliknya yang bernama Putra Kurniawan. "Refleks aja, ya dari saking panasnya politik saat ini. Ya endak refleks aja," kata Hairil, enteng, kepada puluhan wartawan di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Minggu (19/5/2019). Kemudian saat ditanya apakah dia merasa jengkel atau marah pada Jokowi, Hairil menegaskan dirinya hanya refleks saja. Terlepas dari itu, Hairil mengakui dirinya sebagai pendukung Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Iya (pendukung 02)," pungkasnya. Sementara, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, menjelaskan, Hairil adalah seorang guru honorer SD, dan bahkan menantang Polri. Mirisnya, yang bersangkutan ini seorang guru yang seharusnya mengajarkan hal-hal yang positif kepada anak-anak kita. Tetapi justru ditemukan di akun medsosnya, isinya hinaan semua. Total sekitar ada 90an lebih yang diposting Hairil berisi ujaran kebencian, kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Minggu (19/5/2019). Ditangkap Saat Mengajar Mantan Kabid Humas Polda Sulselbar menceritakan, berdasarkan postingan dan juga berita Bohong atau Hoax tersebut yang mendasari anggota Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan analisa. Hingga pada Sabtu, 18 Mei 2019 sekira pukul 07.30 WIB, didukung Satreskrim Polres Sumenep, telah berhasil mengamankan terduga pemilk akun Facebook Putra Kurniawan. Pemilik akun ini ditangkap ketika sedang mengajar di salah satu Sekolah Dasar karena akunnya melakukan penginaan terhadap Presiden dan beberapa tokoh pejabat, beber Barung. Tantang Polisi Dalam tulisan salah satu akunnya, dia juga menulis jika menantang pihak berwajib yang akan menangkapnya agar segera melakukan penangkapan. "Dia bahkan pernah mengatakan mana ini polisi yang mau menangkap kita. Sambil begini jarinya (dua jari). Ditunggu katanya ada yang mau nangkap saya, sekarang sudah tertangkap gimana? Cita-citanya sudah tercapai," kata Barung. Namun saat ditanya polisi mengenai perasaannya usai ditangkap, Hairil justru mengaku dirinya hanya bisa pasrah. Dia juga menyesal telah menulis status seperti itu. "Ya pasrah aja menyesal," ucap Hairil. Dengan didampingi Kasubdit V Cybercrime AKBP Cecep atas perbuatannya pelaku kini ditahan dan dijerat UU RI No.19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2). Pasal 28 ayat (2), dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda banyak Rp 1 milyar rupiah. Respon BPN Terpisah, Direktur Advokasi dan Hukum BPN, Sufmi Dasco Ahmad, saat dihubungi, menjelaskan, tidak pernah menganjurkan para pendukungnya untuk melakukan kampanye negatif. "Ya kita kan... bisa aja orang ngaku-ngaku pendukung Jokowi, pendukung Pak Prabowo. Tapi yang pasti kami dari BPN Prabowo-Sandi atau dari Pak Prabowo sendiri kan tidak pernah menganjurkan apalagi kemudian memerintahkan orang- orang untuk melakukan kampanye negatif atau kemudian melakukan pengancaman-pengancaman terhadap paslon 01," kata Sufmi Dasco, saat dihubungi. Dasco menyoroti pernyataan Hairil usai ditangkap Polda Jatim karena mengancam akan membunuh Jokowi. Dia menyoroti kata refleks yang diucapkan Hairil. "Apalagi kemudian yang bersangkutan juga mengaku tidak direncanakan alias refleks sehingga kemudian dia menulis hal seperti itu di akun medsosonya, Dia mengaku hanya refleks saja," kata Dasco. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU