Satpol PP Surabaya Buat Video Klip Kreatif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 26 Jan 2019 10:42 WIB

Satpol PP Surabaya Buat Video Klip Kreatif

SURABAYAPAGI.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya berinovasi. Kali ini, mereka meluncurkan video klip yang terinspirasi dari lagu Karna Su Sayang untuk mensosialisasikan Command Center (CC) 112. Video yang berdurasi 2 menit 54 detik itu sudah diupload dan bisa dinikmati di akun Youtube Satpol PP Kota Surabaya dengan judul Sobat Praja Selama ini kita sudah banyak sosialisasi ke RT/RW, termasuk menempelkan stiker di berbagai tempat untuk sosialisasi CC 112, sehingga kami berharap apabila ada berbagai keadaan darurat bisa langsung menghubungi 112, kata Irvan, Jumat (25/1). Jika dulu Satpol PP Surabaya dikenal dan identik dengan tukang gusur atau pun arogan, namun kini sudah berbeda. Kami ingin sedikit demi sedikit mengurangi stigma Satpol yang selama ini dicap arogan dan tukang gusur. Kini kami terus memegang semboyan serve with heart and care and smile atau kerja dengan hati, peduli dan senyum, tegasnya. Sementara itu, Wali Kota Surabaya Risma menjelaskan betapa pentingnya Command Center yang merupakan pusat komando untuk penanganan kondisi darurat di Surabaya. Di dalamnya terdiri dari berbagai macam organisasi perangkat daerah (OPD), diantaranya Satpol PP, BPB dan Linmas, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perhubungan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, hingga Pemadam Kebakaran. Dengan mengumpulkan OPD di satu lokasi, pelayanan birokrasi atas aduan masyarakat menjadi lebih singkat. Semua layanan itu dapat diakses melalui sambungan darurat 112. "Bahkan, di 112 itu ada psikolognya. Jadi, 24 jam bisa konsultasi, temu darat," kata Risma. Standar pelayanan yang kami bangun yaitu kecepatan. Ketika Command Center 112 mendapat aduan dari masyarakat, maka dalam kurun waktu maksimum 7 menit, masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan atau pun yang melaporkan kejadian darurat sudah bisa mendapat perawatan pertama di posko darurat tersebut, lanjutnya dia. Risma menambahkan standar waktu 7 menit itu ditentukan berdasarkan rekomendasi para dokter dengan mengacu kasus stroke. Ketika masyarakat terserang stroke, nyawanya masih dapat diselamatkan apabila dapat ditangani sebelum 9 menit. Alq

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU