Saluran Pipa Utama Air Bersih Lamongan Selatan Mulai Dipasang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 03 Des 2019 16:35 WIB

Saluran Pipa Utama Air Bersih Lamongan  Selatan Mulai Dipasang

SURABAYA PAGI, Lamongan - Harapan warga Lamongan yang ada di wilayah selatan untuk mendapatlan air bersih segera terealisasi, menyusul telah dipasangnya saluran pipa utama mulai Desa Sumberkerep sampai Mantup. Pipa utama dengan diameter 400 tersebut, mulai dipasang beberapa hari ini. Belasan pekerja memasang pipa proyek dari Provinsi Jawa Timur ini dibantu alat berat eskavator untuk mempercepat pemasangan pipa utama air bersih. Pemasangan Sistem Penyediaan Air Minum Mojokerto dan Lamongan (SPAM Mojo Lamong) seperti disampaikan oleh Ali Mahfudl Direktur PDAM Lamongan, diawali dari arah timur ke barat. Pada pemasangan tahap awal ini, pipa akan dipasang sampai Mantup, dan pada tahun 2020 pipa kembali akan disambungkan hingga Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung. "Untuk pemasangan awal ini sampai Mantup saja, dan tahun depan dilanjut pemasangannya hingga wilayah Desa Bakalanpule Kec Tikung," ujar Ali panggilan akrab direktur PDAM, Selasa (3/11/2019). Setelah terpasang pipa utama ini akan dilanjut pemasangan sambungan rumah tanggga SR, yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk pembiayaan. Proyek ini kata Ali, otomatis akan memperluas pelayanan air bersih di wilayah Lamongan Selatan. Bupati Lamongan dan Gubernur Propinsi Jawa Timur sebelumnya telah menandatangani Sistem Penyediaan Air Minum Mojokerto dan Lamongan (SPAM Mojo Lamong) dalam rangka pemanfaatan air baku sungai Brantas untuk mengairi daerah Mojokerto dan Lamongan. Rencananya air baku dari Sungai Brantas tersebut akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan air baku di daerah selatan. Yakni Kecamatan Mantup, Kembangbahu, dan Tikung. Kabupaten Lamongan melalui kerjasama ini bisa memperoleh alokasi debit air hingga 100 liter per detik dengan asumsi untuk pelayanan kurang lebih 5.000 SR. Proyek tersebut sudah berjalan, dan akan segera terealisasi. Di sisi lain, kondisi kemarau ini membuat air baku PDAM kadar kekruhannya minim, sehingga tidak memerlukan proses terlalu panjang. Jika musim penghujan, tingkat kekeruhan air dalam skala NTU (Nephelometric Turbidity Unit) di Bendung Gerak Babat mencapai 2 ribu. Sementara aturannya, air yang layak skala NTUnya hanya sebesar 5. PDAM Lamongan selama ini sudah memiliki sistem pengolahan yang bisa mengolah air baku sampai skala NTUnya tinggal mencapai 1,2 atau 1,4. Jika musim kemarau seperti ini air cenderung tenang, sehingga skala NTU di Sungai Bengawan Solo hanya sekitar 90-100. Sementara itu, jumlah konsumen PDAM di akhir 2016 lalu ada sebanyak 18.155 SR. Sedangkan sampai dengan Juli 2017, sudah menjadi 18.675 SR atau bertambah menjadi 520 SR.jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU