Saluran Air Sungai Tercemar Limbah, Petani Jagung di Kesamben Jombang Merad

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Okt 2019 18:39 WIB

Saluran Air Sungai Tercemar Limbah, Petani Jagung di Kesamben Jombang Merad

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Saluran air yang melintas di area persawahan berwarna gelap dengan bau tak sedap yang begitu menyengat, membuat petani di Dusun Gongseng, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, meradang. Di Sungai Gongseng tersebut, selain bau yang tak sedap, sejumlah ikan juga terlihat mati di area tersebut. Diduga tercemar oleh limbah yang sengaja dibuang di dalam sungai tersebut. Salah satu petani jagung, Suwarno (45), warga Dusun Gongseng mengatakan, dirinya yang dipercaya menjaga tanaman jagung milik orang lain, merasakan dampaknya. Ia dipusingkan dengan kondisi tanaman jagung yang mengering. "Jadi saat air sungai itu digunakan mengairi tanaman, sehari setelahnya tanaman jagung menjadi mengering," katanya kepada sejumlah jurnalis di rumahnya, Kamis (24/10/2019) siang. **foto** Suwarno menjelaskan, tanaman jagung yang ia rawat memiliki luas sekitar dua hektar. Namun, yang mengering diperkirakan seluas 350 bata. "Yang rusak bulirnya juga kopong. Terutama di sisi utara. Saya tidak tahu selanjutnya dipanen atau gimana. Kalau yang punya kemungkinan dipanen saja," jelasnya. Namun Suwarno memastikan, bahwa hasil panen kali ini merugi. "Normalnya panen usia 100 hari. Kalau per hari ini usia tanaman sekitar 95 hari. Panen normal bisa capai dua ton lebih. Tapi kalau seperti ini ya menyusut," cetusnya. Sementara secara terpisah, Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian dan Penegakan Hukum DLH Jombang, Yuli Inayat mengungkapkan, pihaknya sudah ke lokasi saluran air di Dusun Gongseng, Desa Pojokrejo pada Sabtu (19/10) kemarin. "Pimpinan mendapat informasi dan memerintahkan kami mengecek ke lokasi. Hanya saja sekarang masih proses analisa. Dan kami masih menunggu hasil labnya," ungkapnya. Ina menandaskan, selain itu pihaknya juga masih mencari pihak pengadu. Lantaran saat cek di lokasi, tim DLH belum bisa mengumpulkan informasi dari masyarakat setempat. "Sekali lagi menunggu hasilnya dulu. Sedangkan dugaan pencemaran limbah oleh perusahaan tertentu masih dalam verifikasi lapangan. Kita juga belum bertemu dengan pengadunya langsung," pungkasnya. (suf)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU