Sah B30 Beredar 2020, Kok Pemerintah Belum Teken FAME?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 07 Okt 2019 17:20 WIB

Sah B30 Beredar 2020, Kok Pemerintah Belum Teken FAME?

SURABAYAPAGI.com - Pemerintah akan melaksanakan program campuran minyak nabati 30% ke Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar alias B30 mulai 1 Januari 2020. Program ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan CPO domestik yang diharapkan dapat menjadi penopang pergerakan harga CPO internasional. Namun, hingga saat ini Kementerian ESDM belum meneken alokasi serapan kebutuhan unsur nabati atau fatty acid methyl esters (FAME) untuk produksi biodiesel berkadar 30% (B30) pada 2020. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku masih mendiskusikan sejumlah opsi untuk memenuhi kebutuhan metanol sebagai campuran fatty acid methyl esters (FAME) untuk produksi biodiesel berkadar 30% (B30) pada 2020. Adapun selama ini kebutuhan metanol sebagian besar masih diimpor dari luar negeri. Kementerian ESDM pun sempat mempertimbangkan untuk mendorong kesiapan industri penunjang yang akan memproduksi metanol di dalam negeri. Pada 2020 mendatang kebutuhan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) untuk campuran biodiesel diprediksi akan mencapai 9,6 juta kiloliter. Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto mengatakan aturan terkait alokasi ini sudah ia teken. Namun, serapan FAME untuk B20 hingga akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai 6,6 juta KL atau lebih tinggi 6,5% dari prediksi awal. Peningkatan kebutuhan FAME tersebut lantaran adanya kenaikan kebutuhan bahan bakar masyarakat. "Belum tahu [alokasi pasti FAME], tengah perjalanan [kebutuhan FAME meningkat] kayak kemarin kan," katanya, Senin (7/10/2019). Mengutip Bisnis.com. Hingga Agustus 2019, serapan produksi FAME telah mencapai kurang lebih 3,9 juta KL. Adapun produksi FAME pada 2014 yakni sebanyak 3,32 juta KL, 2015 1,62 juta KL, 2016 3,65 juta KL, 2017 3,41 juta KL, 2018 6,01 juta KL. Sementara, serapan FAME dalam negeri pada 2018 sebanyak 4,02 juta KL dengan penghematan devisa US$2,01 miliar atau Rp28,42 triliun. Menurutnya, dengan target 23% bauran energi pada 2025, penggunaan FAME diharapkan berada pada kisaran 13,8 juta KL.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU