Rupiah Menguat Tipis, Setelah Melemah 3 Hari Beruntun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Jul 2019 18:34 WIB

Rupiah Menguat Tipis, Setelah Melemah 3 Hari Beruntun

SURABAYAPAGI.com Nilai tukar rupiah berada di nilai Rp13.977 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar Kamis (25/7) sore. Angka itu menguat 0,14 persen dibanding penutupan Rabu (24/7) yakni Rp13.997 per dolar AS. Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.986 per dolar AS atau melemah dibanding kemarin yakni Rp14.011 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah berada di dalam rentang Rp13.975 hingga Rp13.991 per dolar AS. Saat pembukaan pasar, rupiah sudah menguat 0,04%. setelah itu, rupiah terus mempertahankan penguatan. Rupiah tidak pernah merasakan berada di zona merah, terus menguat meski tipis-tipis saja. Sore hari ini, pergerakan mata uang utama Asia bervariasi terhadap dolar AS. Terdapat mata uang yang melemah seperti ringgit Malaysia sebesar 0,02 persen, yuan China sebesar 0,05 persen, dolar Singapura sebesar 0,06 persen, dan won Korea Selatan yang juga melemah 0,31 persen. Sementara itu, terdapat pula mata uang yang menguat terhadap dolar AS seperti baht Thailand sebesar 0,06 persen, rupee India sebesar 0,07 persen, yen Jepang sebesar 0,08 persen, dan peso Filipina sebesar 0,12 persen. Di sisi lain, dolar Hong Kong tidak bergerak melawan dolar AS. Sementara itu, mata uang negara maju terpantau melemah, seperti euro sebesar 0,06 persen, poundsterling Inggris sebesar 0,07 persen, dan dolar Australia sebesar 0,14 persen. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan saat ini investor tengah fokus dalam menanti hasil dari pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (25/7) waktu setempat. Pasalnya, petinggi ECB kemungkinan akan mengumumkan rencana penurunan suku bunga acuan sebesar 10 basis poin pada September nanti. Tak hanya itu, sentimen positif juga muncul dari prediksi bank sentral AS The Fed yang berpeluang besar bersikap dovish pada pertemuan rapat komite pasar federal terbuka (FOMC) akhir bulan ini. Ini mengingat data ekonomi AS terbaru menunjukkan hasil mengecewakan. Pembacaan awal atas data indeks manufaktur AS periode Juli 2019 diumumkan di level 50 oleh Markit, angka ini di bawah konsensus analis sebesar 50,9 Diolah dari beberapa sumber

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU