Rumitnya Pemilihan Serentak, Caleg Kurang Dikenal, Tugas Media adalah Menge

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Jan 2019 15:59 WIB

Rumitnya Pemilihan Serentak, Caleg Kurang Dikenal, Tugas Media adalah Menge

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Pada Selasa (15/1) diadakannya acara diskusi bertema Menyongsong Pesta Demokrasi dengan Bermartabat yang menghadirkan beberapa orang ternama seperti Yosep Stanley, Suko Widodo, Atal Depari, dan Agus Sudibyo. Semula, Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo dinyatakan akan datang namun berhalangan karena menghadiri acara di luar Jawa. Sehingga digantikan oleh Sekdaprov Jawa Timur, Heru Tjahjono yang hanya memberikan sambutan mengenai peran pers pada pemilu nantinya. **foto** Sepinya Jawa Timur dari berbagai kampanye para calon legislatif dan bagaimana masyarakat kurang pengetahuan mengenai mereka menjadi salah satu fokus dalam diskusi ini. Agus Sudibyo yang merupakan Direktur Eksekutif Indonesia New Media Watch menekankan bahwa seharusnya pemilihan umum ini dipisah. Berkaca di Eropa yang mana pemilunya dilaksanakan secara terpisah karena ketika digabung memiliki resiko cukup besar, tandasnya. Yosep Stanley, selaku Ketua Dewan Pers periode 2016-2019 juga menghadiri acara pra Hari Pers Nasional tersebut. Ia menanggapi sepinya pengetauhan mengenai siapa saja calon yang maju sebagai anggota legislatif. Pers harus menyampaikan pada publik siapa saja calon legislatif yang maju karena tidak ada anggaran dari KPU untuk sosialisasi. Maka dari itu, calon legislatif terpaksa untuk berjuang sendiri agar dikenal masyarakat, ujarnya. Tidak hanya Yosep Stanley, Suko Widodo sebagai pengamat Komunikasi-Politik juga menyesalkan bagaimana masyarakat kurang memahami, termasuk dirinya sendiri mengenai track record calon legislatif. Menurutnya, hingga saat ini tidak ada pertempuran serius antar calon legislatif di Jawa Timur, bahkan ketua parpol tidak mengunjungi provinsi ini untuk berkampanye. Maka dari itu, partisipasi media dan masyarakat sebenarnya dapat mendukung terjadinya demokrasi bermartabat. Meskipun sosialisasi para calon yang maju untuk pemilu nantinya harusnya dilakukan oleh KPU namun Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia, Atal Depari mengajak media berpartisipasi. Media sebenarnya memiliki keuntungan disini karena bisa menjelaskan track record paa calon secara objektif, ujarnya yang merasakan ketakutan kualitas pemilu akan menurun di tahun 2019 ini. Pr

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU