Rugi Berkali-kali tapi Tak Pernah Putus Asa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Jan 2020 21:17 WIB

Rugi Berkali-kali tapi Tak Pernah Putus Asa

Yasa Paramita Singgih seorang pengusaha online yang sukses di Usianya yang masih sangat muda, kesuksesan tersebut membuat Yasa masuk dalam daftar di majalah Forbes sebagai anak muda bawah usia 30 tahun yang memberi perubahan di dunia retail dan e-commerce. Namun dibalik kesuksesannya itu, Yasa Singgih harus mengalami jatuh bangun dalam mendirikan Perusahaannya tersebut. SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Marga Singgih dan Wanty Sumarta kelahiran Bekasi, 23 April 1995 ini lahir dari keluarga yang sederhana. Kedua orang tuanya bekerja di kantoran. Ia menyelesaikan sekolah dasarnya di SD Ananda. Namun saat ia duduk di bangku SMP Surya Dharma, ayahnya terkena serangan jantung sehingga harus melakukan operasi ring. Tentunya operasi tersebut membutuhkan uang yang banyak. Ayahnya kemudian menolak untuk melakukan operasi, ia lebih memilih menggunakan uang pengobatannya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya termasuk Yasa Singgih. Kejadian itu membuat Yasa mulai mencari penghasilan sendiri. Bermodal nekat ia akhirnya mencoba melamar menjadi pembawa acara atau MC (Master of Ceremony) baik di acara-acara ulang tahun ataupun acara lain. Saat itu usianya masih 15 tahun namun dalam sehari, ia sudah bisa tampil di 3 acara berbeda dengan honor mencapai 350 ribu setiap kali acara. Ketika masa SMA di Regina Pacis, ia semakin giat untuk berbisnis. Dengan mencoba berbisnis lampu hias yang berjalan selama enam bulan. Kemudian Tanpa pengalaman yang cukup, Yas nekat berbisnis kaos. Ia menghubungi temannya yang memiliki usaha konveksi. Namun saat itu ia belum memiliki desain baju. Yasa akhirnya nekat membuat desain baju sendiri dengan modal aplikasi microsoft word. Pengalaman yang nekat dan juga lucu. Setelah kaos yang ia pesan jadi, ia mulai untuk memasarkannya, namun dari 24 kaos yang ia buat hanya terjual 2buah kaos saja dimana salah satu kaosnya dibeli oleh ibunya sendiri. Meskipun bisnis kaosnya tidak laku, tak membuat yas kapok berbisnis kaos. Ia memulai bisnisnya lagi dengan pergi ke pasar Tanah Abang untuk mencari kaos yang bisa dijualnya. Yasa kemudian mulai menjual lusinan kaosnya tanpa disertai strategi marketing yang bagus. Sedikit demi sedikit kaosnya mulai banyak yang terjual. Ia akhirnya berhasil menutupi modal jualannya. Setelah ia itu akhirnya mulai merencanakan bisnisnya dengan matang. Setelah punya cukup modal, Yasa mulai berbinis minuman dengan membuka kedai yang ia namakan Ini Teh Kopi. Usahanya ini berkembang dengan cepat bahkan ia berani membuka cabang di mal Ambasador. namun sayangnya, tak lama kemudian ia merugi hingga mencapai seratus juta rupiah. Setelah mengalami kerugian itu ia menghentikan semua aktivitas usahanya sementara waktu agar ia bisa fokus pada ujian nasional. Setelah lulus SMA, Yasa Singgih kembali terjun ke dunia bisnis. Pada usia 19 tahun, ia mendirikan perusahaan bernama PT Paramita Singgih untuk menaungi bisnis miliknya.Kali ini bisnis yang ia buat berfokus jualan aneka produk pria dan memilih Mens Republic sebagai nama brand nya. Untuk itu, ia bekerja sama dengan pabrik sepatu di Bandung sebagai suplier produknya. Kali ini strategi bisnisnya disertai dengan perencanaan bisnis yang matang. Produknya ia jual di kisaran harga Rp 195 ribu hingga Rp 390 ribu dengan menyasar kalangan anak muda. Ia menjual produknya secara online. Yasa juga melakukan pemasarannya melalui blog, Twitter, BBM, dan saat ini melalui kanal You Tube dan instagram. Meskipun tidak memiliki pabrik pembuatan sepatu, Yasa Singgih berhasil menjual sepatunya hingga 500 pasang sepatu perbulannya dengan omset mencapai ratusan juta. Sukses bisnis sepatunya membuat nama Yasa Singgih mulai dikenal sebagai salah satu pengusaha termuda. Selain berbisnis sepatu, ia juga mulai menjual aksesoris pria seperti tas, ikat pinggang ataupun celana. Brand Mens Republic mulai dikenal luas di Indonesia. Dan kini yang pada awalnya Yasa hanya menjual sepatu khusus untuk pria. Namun seiring berjalan usahanya Mens Republic terus mengembangkan varian produknya dengan menjual sepatu, tas, dompet, ikat pinggang hingga aksesoris pria lainnya dan juga mulai merambah ke Produk-produk wanita. Dan selain berjualan secara online Saat ini pun, Mens Republic telah menjalankan kerja sama dengan lima outlet di Jabodetabek. Kesuksesan di usia muda membuat nama Yasa Singgih masuk dalam daftar 30 anak muda di Asia dibawah umur 30 tahun yang memberi perubahan di dunia retail dan e-commerce. Di usia 20 tahun, ia sudah memiliki perusahaan sendiri dengan nama PT Paramitha Singgih yang menaungi brand Mens Republic.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU