Risma Lengkapi Kampung dengan Emergency Call

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Jan 2018 00:09 WIB

Risma Lengkapi Kampung dengan Emergency Call

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kota Surabaya saat ini telah menjelma sebagai megapolitan dengan berbagai problema kota. Selain kompleks, setiap saat dan di manapun masalah kota itu akan muncul. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpikan nantinya Emergency Call bisa menjadi teman dan memberikan rasa aman dan nyaman setiap warga Surabaya. Apalagi panic button akan disebar ke seluruh kampung. "Nantinya saya akan pasangi semua kampung di Surabaya dengan Emergency Call itu. Awal-awal kita pasang di titik rawan dulu," kata Risma. Risma memprediksi bahwa problema kota akan makin kompleks. Ancaman kejahatan juga akan tinggi seiring majunya perkembangan kota. Teknologi harus dimanfaatkan untuk mengatasi problema kota ini. Menurutnya, kehadiran Command Center 112 sudah memberi kontribusi signifikan pada penanggulangan masalah di Surabaya. Namun panggilan darurat ini masih dinilai ribet karena korban atau masyarakat harus telepon dulu. Meski tidak memakan pulsa, namun Command Center 112 kurang praktis. Apalagi dalam keadaan darurat, tindakan kejahatan, musibah, dan kejadian luar biasa, sementara HP ikut lenyap. "Kami ingin masyarakat lebih terlindungi dan nyaman. Banyaknya tombol Emergency Call yang tersebar artinya kami bersama semua jajaran petugas siap membantu masyarakat. Nanti semua kampung harus ada Emergency Call ini," tandas Risma. Risma mendukung penuh inovasi yang terus dikembangkan di kotanya. Semua dalam rangka menjamin warga Kota Pahlawan ini nyaman karena dimana-mana diawasi dan dibantu petugas. Ada kejadian, petugas langsung sigap ke lokasi. Risma mengaku akan meniru sistem keamanan kota yang dikembangkan di luar negeri. Di Korea bahkan Emergency Call itu sudah menyebar di kampung-kampung. Surabaya akan mengadopsi sistem ini. Namun menurut wali kota yang masa jabatannya memasuki periode kedua ini, Surabaya harus menjadi kota yang warganya peduli dengan sekitar. Jika ada korban yang butuh bantuan minimal menghubungi petugas. Sebab bisa jadi warga takut menolong. Biarkan petugas yang bergerak dan bertindak cepat. Emergency Call akan terintegrasi dengan Command Center 112 lengkap dengan petugas yang 24 jam siaga. Mereka siap membantu dan bergerak jika warga menekan tombol Emergency Call. Kesadaran masyarakat untuk mau peduli itu harus diciptakan. Harus diawali dengan alat-alat dan tombol sebagai pemicu untuk membangkitkan kepedulian. Cukup tekan tombol Emergency Call petugas akan tiba di lokasi. "Tidak harus korban yang menekan tombol. Orang lain di sekitar TKP juga bisa membantu tombol Emergency Call. Petugas kami perintahkan segera menuju TKP. Saya mau sekali lagi ada simulasi Emergency Call," kata Risma. sr

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU