Rezim Orba, Imparsial Ingatkan Bahayanya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 11 Des 2018 11:46 WIB

Rezim Orba, Imparsial Ingatkan Bahayanya

SURABAYAPAGI.com - Lembaga Imparsial memberi sejumlah catatan terkait polemik yang belakangan ini menjadi perbincangan di tengah kontestasi politik Pemilu 2019. Lembaga yang fokus pada perlindungan Hak Asasi Manusia dan reformasi sektor keamanan itu, mengkritisi ide segelintir pihak yang mencoba memunculkan kembali romantisme rezim Orde Baru pada era kekinian. Direktur Imprasial Al Araf menyatakan, kerinduan itu tak tepat dan cenderung ahistoris. "Setiap kritik warga negara dinilai sebagai ancaman sehingga penangkapan sewenang-wenang, penculikan dan bahkan pembunuhan berulang kali terjadi pada masa ini," kata Al Araf di Jakarta, Selasa 11 Desember 2018. Al Araf mengatakan, kebijakan rezim Orde Baru menetapkan Daerah Operasi Militer (DOM) seperti di Aceh dan Papua memicu berbagai pelanggaran hak asasi manusia. Selain itu, ia menyebut, langgengnya kekuasaaan Presiden Soeharto selama 30 tahun merusak sistem politik di Tanah Air. Maka tak heran isu Komunis selalu dilontarkan dan terus bertahan hingga saat ini. Ia mengingat, kampanye terkait anti-Komunis kala itu dihadapkan kepada sejumlah aktivis yang vokal menentang pemerintah. "Padahal dalih kepentingan keamanan itu merupakan tameng rezim untuk mempertahankan kekuasaannya yang korup dan bobrok," kata dia. "Kekhawatiran Orde Baru atas kekuatan Islam menghasilkan kontrol ketat rezim Orde Baru kepada kelompok-kelompok Islam," tambahnya. Lanjut Al Araf, Hari HAM Internasional yang tiap tahunnya diperingati pada 10 Oktober harus dijadikan momentum bersama oleh seluruh pemangku kepentingan. Imparsial mendesak, Presiden Jokowi segera menyelesaikan kasus - kasus kejahatan manusia yang mangkrak di Kejaksaan. Setidaknya ia mencatat, kasus penculikan aktivis medio 1997 - 1998, pembredelan media massa, perampasan tanah rakyat sebagai suatu peristiwa yang kelam dan tidak boleh terulang. "Membawa para pelaku pelanggaran HAM ke meja pengadilan adalah tugas suci kita bersama. Jangan biarkan mereka menjadi penguasa di negeri ini. Jika itu terjadi, tentu sejarah akan malu mencatatnya," kata dia.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU