SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kelompok Anarkis yang memporak porandakan Surabaya telah merugikan banyak pihak. Hal ini mengundang empati karena perjuangan para pekerja dirusuh oleh kelompok anarkis, Senin (12/10/2020).
Beragam kegiatan dilakukan oleh para penuntut keadilan. Tak disangka-sangka, kericuhan terjadi pada aksi puncak Buruh Mogok Nasional hingga beberapa demonstran diamankan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Puluhan Ribu Buruh Tuntut UMK Naik 15 Persen, Sekdaprov Jatim: Maksimal 6,13 Persen
"Jika boleh ber saran, untuk kegiatan sejenis kedepannya, para pengunjuk rasa perlu membentuk divisi keamanan sendiri," ucap Ronny H. Mustamu selaku pengamat komunikasi. Membentuk divisi keamanan sendiri tentunya dapat mengantisipasi terjadinya kericuhan.
Kericuhan yang terjadi pada Aksi Buruh Mogok Nasional tidak membuat rasa respect para Aliansi Mahasiswa hilang. "Kami dari pihak Aliansi tidak kehilangan respect terhadap Aliansi Buruh," ujar Nada selaku koordinator Kesatuan Aksi Mahasiswa UNESA.
"Mahasiswa sudah melakukan demonstrasi sesuai teknik yang telah disepakati," tambah Nada pada Tim Surabaya Pagi. Gerakan yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa dan buruh sudah sangat rapi ketika terjun ke lapangan.
Koordinasi antara Para Buruh dan Aliansi Mahasiswa berjalan sangat lancar. Kekompakan juga terlihat dalam kerjasama antara kedua belah pihak.
Baca Juga: Tolak Gugatan Ciptaker, Partai Buruh Akan Laporkan 5 Hakim Ke MKMK
Pihak Aliansi Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur juga tidak merasa kehilangan respect pada kaum buruh. "Selama tidak ada pengkhianatan dalam aliansi dan tuntutan, mahasiswa tidak akan kehilangan respect terhadap buruh," pungkas Tomo selaku Humas dari Aliansi Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur.
Terkait kericuhan pada aksi buruh mogok nasional, rasa respect Aliansi Mahasiswa tidak menurun sedikitpun. Karena sumber kericuhan memang bukan tercipta dari Serikat Buruh, melainkan dari kelompok anarkis. mbi
Editor : Moch Ilham