Resmikan Tiga Layanan Baru, UNAIR Jadi RSP Pertama di Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Jul 2019 11:40 WIB

Resmikan Tiga Layanan Baru, UNAIR Jadi RSP Pertama di Indonesia

SURABAYAPAGI.com, Surabaya -Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga (RSP UNAIR) terus melakukan berbagai gebrakan dan inovasi. Meski belum genap berusia sepuluh tahun, RSP UNAIR terbukti telah melakukan berbagai pelayanan yang mendapatkan banyak prestasi. Baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, kali ini, RSP UNAIR meresmikan tiga layanan baru. Ialah Airlangga Aesthetic Center, Poliklinik Layanan Tradisional dan Komplementer, dan Integrated Digital Design Center For Medical UNAIR Hospital - ITS, yang diresmikan pada Senin (08/07/2019) di Hall Dharmawangsa Lt. 8 RSP UNAIR Surabaya. Acara ini dihadiri langsung oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Keseharan RI dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K)., Rektor UNAIR Prof. Nasih, Direktur RSP UNAIR Prof. Nasron, dan jajaran pimpinan di lingkungan UNAIR dan RSP UNAIR. Mengenai layanan kesehatan baru tersebut, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr. Bambang dihadapan awak media mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi upaya RSP UNAIR untuk meresmikan layanan tersebut. Menurutnya, layanan kesehatan yang mengintegrasikan model layanan konvensional dan tradisional tersebut merupakan inovasi yang pertama kali diresmikan oleh rumah sakit pendidikan di Indonesia. "Kami tentu mengapresiasi layanan yang baru pertama kali dimiliki oleh rumah sakit pendidikan di Indonesia dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas terlebih dalam memilih melakukan pengobatan secara tradisional maupun konvensional. Tentu, hal yang dilakukan oleh RSP UNAIR ini bisa menjadi contoh bagi rumah sakit pendidikan lain di Indonesia," ungkapnya. "Kita tahu, sumber daya layanan pengobatan tradisional di Indonesia ini sangat banyak. Dengan hadirnya integrasi layanan ini dan didukung banyaknya riset yang dilakukan oleh akademisi dan dokter di sini, tentu akan semakian meningkatkan kualitas layanan," tandasnya. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Rektor UNAIR Prof. Nasih mengatakan bahwa integrasi layanan kolaborasi tersebut, menjadi sangat penting agar semua bisa saling berkontribusi dan berjalan dengan baik. Terkait dengan pengobatan tradisional, Prof. Nasih menegaskan bahwa pihaknya juga telah melakukan penghitungan dengan baik. Utamanya terkait SDM. "Kami juga didorong untuk melahirkan progam studi S1 Pengobatan Tradisional. Namun, sebelum program studi itu ada, kami ingin memastikan bahwa kelak para lulusan memiliki kemampuan lapangan pekerjaan yang baik," tutur Prof. Nasih.Noe

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU