Raup Rejeki dari Bisnis Olahan Coklat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 26 Nov 2019 22:01 WIB

Raup Rejeki dari Bisnis Olahan Coklat

Memasuki era kreatif dan inovatif memiliki dampak yang cukup mengejutkan di dunia anak muda, terutama dalam bidang bisnis. Berbisnis bagi anak muda saat ini merupakan fenomen yang menarik untuk beberapa tahun terakhir. Mereka dengan berani membuka lapangan pekerjaan dengan usia yang bisa di bilang sangat muda. Dengan modal sungguh-sungguh dan berkomitmen merupakan rancangan awal sebelum serius dalam melakukan riset terhadap peluang yang besar dipasar kreatif. Wartawan SurabayaPagi, Byta SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Tim SurabayaPagi mencoba menemui owner dari brand minuman Hati-Hati Kepengen yang cukup merajai pasar di Kota Surabaya. Memilih bisnis di bidang minuman dengan fokus terhadap coklat membuat mereka menjadi pionir branding coklat pertama di pasar Kota Surabaya. Brand minuman yang berdiri pada 08 Februari 2019 ini belum genap satu tahun, namun sudah memiliki 14 store yang berada di seluruh Indonesia. Sebelum tutup tahun, juga akan dibuka 1 store lagi di Kota Surabaya, tepatnya di area Citraland. Beberapa kota yang sudah dipenuhi oleh Hati-Hati Kepengen selain kota Surabaya ialah Kota Malang, Semarang, Tanggerang, dan Lampung. Di kota Surabaya sendiri bisa dijumpai di Jl. Siwalankerto VIII /A7, Jl. Tumampel no. 95, Jl. Raya Sukomanunggal Jaya no. 33, Jl. Dharmahusada no. 36 B, Jl. Manyar Jaya VII A-21, dan Jl. Tenggilis Mejoyo AJ 5. Dalam perkembangannya yang cukup pesat, Hati-Hati Kepengen membuktikan bahwa mereka tidak kalah dengan produk minuman yang lain. Dimulai dengan persahabatan semasa kuliah, Hans, Philip, Ervin, dan Andre, mereka kemudian berkomitmen untuk berpatner dalam bisnis minuman coklat. "Sebelum kami memilih coklat, kami harus melakukan riset yang tidak hanya dilakukan di Kota Surabaya, melainkan di seluruh Indonesia. Jadi kami pergi ke tiap caffe, mencicipi dan melihat bagaimana marketing branding mereka berjalan. Kemudian kami menemukan hal penting bahwa Indonesia merupakan produksi coklat terbesar nomer 3 dan menjadi daya tarik kami untuk berbisnis," tutur Hans. Sebelum Hati-Hati Kepengen terbentuk, empat sekawan ini sudah memulai usaha coklat kali pertama dengan produk yang bernama Mocoa, kemudian mereka berhasil menjadi suplair pada 100 caffe yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan kesuksesan Mocoa itulah yang membawa empat sekawan ini berani mengambil resiko dengan membuka brand minuman sendiri. Brand ini kemudian di beri nama Hati-Hati Kepengen dengan nama menu yang cukup menyita perhatian. Diantaranya ialah air susu bapak, air susu bocah, air susu orang tua, dan air susu abang. Beberapa menu andalah inilah yang sering si cari oleh para pelanggan yang datang. Namun mereka juga tetap konsisten dengan produk coklat dengan beberapa menu seperti es coklat, es coklat mint, es coklat rum, es coklat berry, es coklat hazelnut, es coklat pisang, serta beberapa varian kopi yang tetap mengandung coklat. Beberapa nama unik inilah yang menjadi pusat perhatian. Hans menambahkan bahwa nama menu, logo, dan nama brandnya sengaja diciptakan untuk menarik perhatian. Karena pasar marketing kita menuju anak muda atau dewasa muda. Kami membaca pasar tersebut, ya mungkin sejauh ini ada satu kesalah pahaman untuk store kita yang dilampung, dengan logo kita yang cukup sensasional membuat mereka bingung, namun kita menjelaskan bahwa kita menjual minuman coklat, akhirnya bisa diterima kok," tuturnya. Bertahan 68 Tahun Hampir sama, bergulat dengan coklat, ebih dari enam puluh delapan tahun berdiri, warung Es Coklat bertahan 68 tahun dan menjadi salah satu es paling legendaris dan favorit di Kota Pahlawan. Padahal sajian es yang satu ini begitu sederhana. Tak punya banyak toping dan menu lain, kedai ini justru hanya memiliki satu menu yaitu Es Coklat yang dipadukan dengan Roti Sobek. "Es Coklat Tambah Umur sudah buka sejak tahun 1950, dari sebelum saya lahir. Dulu bapak yang berjualan menggunakan gerobak kayu. Setelah bapak saya meninggal tahun 2006 saya yang meneruskan," ujar Cahyo, penjual sekaligus salah satu anak dari pemilik Es Coklat Tambah Umur. Cahyo mengungkapkan, satu gelas Es Tambah Umur yang dijualnya hanya dibanderol seharga Rp 8.000. Bila ingin menyantap es dengan hidangan pelengkapnya yaitu Roti Sobek, maka pembeli hanya perlu menambah Rp 2.000. Menurut Cahyo, meski telah berjualan selama puluhan tahun, ia memastikan tak ada yang berubah dalam resep esnya. "Semuanya tidak ada yang diubah, saya masih mempertahankan resep asli dari bapak saya. Mulai dari coklat yang sama dan racikan gulanya," ungkap Cahyo. Namun Cahyo enggan mengungkapkan apa resep esnya karena itu adalah rahasia keluarga. Kendati demikian, Cahyo menegaskan esnya menggunakan gula asli dan coklat pilihan. Tak heran bila kemudian Cahyo mengaku dapat menjual 2 tong es ukuran sedang setiap hari dengan omzet mencapai Rp 3 juta/hari. "Ya saya biasanya jual dua tong es ukuran sedang. Kalau dihitung untungnya bisa jutaan setiap bulan," ujar Cahyo. Popularitas Es Coklat Tambah Umur yang dikelola Cahyo pun terbukti dengan banyaknya pembeli yang datang. "Saya baru pertama datang beli es disini karena penasaran setelah mendapat rekomendasi dari teman kantor. Katanya rasa es coklatnya unik. Terus saya cobain ternyata rasanya beda, apalagi kalo ditambah roti sobek yang dicelup esnya makin enak. Habis ini juga mau bungkusin buat istri di rumah," tutur salah satu pengunjung, Tomo. Lain Tomo, lain pula pendapat Hendra yang mengaku sudah nongkrong di kedai es Cahyo sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). "Es Coklat ini sudah lama sekali dari jaman saya masih (SD), sampe sekarang sudah bapak-bapak begini. Rasanya tetap sama dari dulu makanya saya sering datang kemari," ungkap Hendra. Penasaran? Tak perlu khawatir kehabisan sebab Cahyo membuka kedainya yang berlokasi di daerah Simokerto, Surabaya ini dari pagi hingga sore hari. "Kami buka dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Tapi kalau semua esnya belum habis, ya kita bisa tutup lebih lama," pungkasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU