Ratusan Perempuan di Kediri Dilibatkan dalam Pencegahan Radikalisme dan Ter

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 14 Mar 2019 15:20 WIB

Ratusan Perempuan di Kediri Dilibatkan dalam Pencegahan Radikalisme dan Ter

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Ratusan perempuan yang tergabung dalam beberapa organisasi di Kediri dilibatkan dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Sekitar 150 perempuan mengikuti kegiatan tersebut yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Jawa Timur. Acara digelar di Hall Hotel Bukit Daun Kabupaten Kediri, Kamis (14/3/2019). Ketua FKPT Jawa Timur, Soubar Isman mengatakan, pelibatan perempuan dalam pencegahan radikalisme dan terorisme sangat berpengaruh. Pasalnya, sejauh ini di dapati beberapa kejadian terorisme yang juga melibatkan perempuan. Didepan para peserta, Soubar juga memaparkan film terkait terorisme yang terjadi di beberapa daerah. Dia mengatakan, melalui tayangan yang ditampilkan, diharapkan kelompok perempuan tergugah untuk sadar bersama-sama mencegah diri dan keluarganya dari keterpaparan radikalisme dan terorisme. "Karena ini ibu-ibu dikumpulkan di sini. Mari bersama kita cegah radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan bangsa dan negara ini," ujarnya Sementara itu, kegiatan tersebut juga mengundang politisi PDIP dari Anggota Komisi 3 DPR RI, Arteria Dahlan. Menurut Arteria, dengan kegiatan ini maka dapat mendorong komunikasi pencegahan terorisme yang tidak terbatas. "Wadahnya dalam bentuk forum ini sudah tepat, bisa melibatkan masyarakat secara luas. Akan tetapi kegiatan-kegaiatannya, komunikasinya, jangan hanya ada di provinsi, jangan cuman di kota. Jika perlu lakukan sampai ke desa-desa," kata Arteria di hadapan ratusan perempuan dari berbagai elemen masyarakat. Arteria menambahkan, DPR RI memiliki komitmen kuat untuk terus memperkuat BNPT dan FKPT di daerah, agar upaya pencegahan radikalisme dan terorisme bisa dilakukan secara masif dan berkelanjutan. "Ibu-ibu ini tidak bisa sekali bertemu selesai, harus berkelanjutan, harus terus bermuwajahah. Bertemu tidak harus secara fisik, bisa lewat WA (Whatsapp, Red.), intinya apa yang didapatkan dipertemuan ini bisa terus didengungkan di masyarakat," urai Arteria. Arteria juga menyampaikan pandangannya tentang terorisme, yaitu sebuah kejahatan yang disebutnya harus dilawan secara bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat. "Ibu-ibu kami harapkan bisa menjadi mata dan telinga pemerintah dalam pencegahan terorisme, menjadi mitra Komisi III DPR RI. Laporkan jika menemukan gejala radikalisme dan terorisme di masyarakat," pungkasnya. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU