Pupus, Perundingan Pekan Ini Tak Akan Rampungkan Perang Dagang.

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 10 Okt 2019 16:07 WIB

Pupus, Perundingan Pekan Ini Tak Akan Rampungkan Perang Dagang.

SURABAYAPAGI.com - Mulai memanas, AS dan China diprediksi tak akan capai kesepakatan indah pada pertemuan di Washington pekan ini. Hal ini diawali dengan rilisnya daftar entitas baru bagi 28 startup top China yang dilayangkan oleh AS. Serta adanya konflik HAM yang menyangkut muslim di Provinsi Xinjiang hingga mengakibatkan pejabat public China alami keterbatasan visa. Meski konflik tersebut terus memuncak, seorang pejabat AS mengatakan perundingan perdagangan tingkat tinggi masih akan berlangsung sesuai rencana. Terkejut dan kecewa dengan daftar hitam perusahaan-perusahaan China di AS, China telah menurunkan harapan atas kemajuan yang signifikan dari perundingan perdagangan yang akan berlangsung minggu ini dengan Amerika Serikat. Hal itu diutarakan pejabat pemerintah China kepada Reuters. Padahal, kemarin, Presiden AS Donald Trump menyatakan optimistis atas hal ini. Melansir Reuters, pejabat China mengungkapkan secara teoritis, Beijing memang ingin mengakhiri perang dagang. Hanya saja, kejadian yang berlangsung baru-baru ini membuat Tiongkok pesimistis terkait perundingan dengan Washington dalam jangka pendek. Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan ikut dalam perundingan itu. Tanpa kemajuan yang signifikan, Trump siap untuk menaikkan tarif pada barang-barang Cina senilai US$250 miliar menjadi 30% dari 25% mulai Selasa depan. Sebelumnya saat berbicara kepada wartawan di Washington, Trump berkata: Jika kita dapat membuat kesepakatan, kita akan membuat kesepakatan, ada peluang yang sangat bagus. Menurut pendapat saya China ingin membuat kesepakatan lebih dari yang saya lakukan, tambah Trump seperti dikutip Reuters, Kamis (10/10/2019). Berdasarkan situasi saat ini, ada kemungkinan bahwa pembicaraan minggu ini antara dua ekonomi terbesar di dunia akan berakhir di jalan buntu, menurut seorang pejabat China saat memberi penjelasan singkat tentang persiapan untuk perundingan. Ini bukan tugas yang mudah. Dibutuhkan banyak pekerjaan persiapan dan konsensus di kedua sisi, ujar sumber yang tidak mau disebutan namanya itu. SURABAYAPAGI.com - Mulai memanas, AS dan China diprediksi tak akan capai kesepakatan indah pada pertemuan di Washington pekan ini. Hal ini diawali dengan rilisnya daftar entitas baru bagi 28 startup top China yang dilayangkan oleh AS. Serta adanya konflik HAM yang menyangkut muslim di Provinsi Xinjiang hingga mengakibatkan pejabat public China alami keterbatasan visa. Meski konflik tersebut terus memuncak, seorang pejabat AS mengatakan perundingan perdagangan tingkat tinggi masih akan berlangsung sesuai rencana. Terkejut dan kecewa dengan daftar hitam perusahaan-perusahaan China di AS, China telah menurunkan harapan atas kemajuan yang signifikan dari perundingan perdagangan yang akan berlangsung minggu ini dengan Amerika Serikat. Hal itu diutarakan pejabat pemerintah China kepada Reuters. Padahal, kemarin, Presiden AS Donald Trump menyatakan optimistis atas hal ini. Melansir Reuters, pejabat China mengungkapkan secara teoritis, Beijing memang ingin mengakhiri perang dagang. Hanya saja, kejadian yang berlangsung baru-baru ini membuat Tiongkok pesimistis terkait perundingan dengan Washington dalam jangka pendek. Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan ikut dalam perundingan itu. Tanpa kemajuan yang signifikan, Trump siap untuk menaikkan tarif pada barang-barang Cina senilai US$250 miliar menjadi 30% dari 25% mulai Selasa depan. Sebelumnya saat berbicara kepada wartawan di Washington, Trump berkata: Jika kita dapat membuat kesepakatan, kita akan membuat kesepakatan, ada peluang yang sangat bagus. Menurut pendapat saya China ingin membuat kesepakatan lebih dari yang saya lakukan, tambah Trump seperti dikutip Reuters, Kamis (10/10/2019). Berdasarkan situasi saat ini, ada kemungkinan bahwa pembicaraan minggu ini antara dua ekonomi terbesar di dunia akan berakhir di jalan buntu, menurut seorang pejabat China saat memberi penjelasan singkat tentang persiapan untuk perundingan. Ini bukan tugas yang mudah. Dibutuhkan banyak pekerjaan persiapan dan konsensus di kedua sisi, ujar sumber yang tidak mau disebutan namanya itu.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU