Puluhan Pelajar dan Guru Positif Covid-19, Pemkot Bimbang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 30 Nov 2020 21:33 WIB

Puluhan Pelajar dan Guru Positif Covid-19, Pemkot Bimbang

i

Tes swab kepada ribuan pelajar SMP di Surabaya, minggu lalu. Sp/Patrick cahyo

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Rencana pembelajaran tatap muka pada jenjang SMP di Desember 2020 mendatang, langsung dievaluasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya. Pasalnya, dari hasil swab test para pelajar SMP dua minggu lalu, ditemukan puluhan siswa-siswi SMP, positif Covid-19.

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Dari 3.627 pelajar kelas IX di 17 SMP se Surabaya yang mengikuti tes swab massal oleh Pemkot, setidaknya 36 pelajar SMP dikonfirmasi positif Covid-19. Bahkan, sebelumnya, guru SMP dan SD yang telah dilakukan tes swab, terjaring konfirmasi sebanyak 393 positif Covid-19.

Hal ini yang membuat Pemkot Surabaya dan Dindik Kota Surabaya, harus mengevaluasi rencana pembelajaran tatap muka. Pasalnya, beberapa orang tua siswa masih ada yag belum setuju untuk dilakukan sekolah tatap muka. Dimana, dari 36 pelajar terkonfirmasi positif Covid-19, setidaknya 1 persen dari total jumlah pelajar IX di 17 SMP se Surabaya, yakni, 4.760 pelajar.

“Dari tes swab terakhir, ternyata ada 36 pelajar yang positif. Ada sekitar 1 persen dari jumlah total pelajar SMP di Surabaya,” ujar Febriadhitya Prajatara Kabag Humas Pemkot Surabaya, Senin (30/11/2020).

Menurut Febri, karena tes swab ini untuk pencegahan Covid-19 sebagai persiapan sekolah tatap muka, maka pihaknya juga minta persetujuan orang tua dalam tahapan tes swab itu. “Sebab  hingga saat ini, masih ada beberapa orang tua yang belum setuju sekolah tatap muka. Kami menghormati,” ujarnya.

Dengan hasil tes swab terdapat pelajar yang terkonfirmasi Covid-19, maka hal ini menjadi pertimbangan penting untuk evaluasi tim Satgas Covid-19, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan untuk persiapan sekolah tatap muka. “Kami menyelenggarakan swab test bukan rapid test sehingga bisa membuka keterbukaan penanganan Covid-19. Kami sangat hati-hati. Ini menjadi kajian persiapan sekolah tatap muka,” katanya.

Terpisah, Supomo Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya akan mengkaji ulang rencana belajar tatap muka. Meski, bila mengikuti keputusan SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri, bahwa kewenangan terhadap pelaksanaan sekolah tatap muka itu dikembalikan kepada daerah masing-masing dan bisa dimulai 1 Januari 2021. Namun, Supomo masih bimbang untuk memutuskan kapan sekolah tatap muka bisa dimulai.

“Kalau merujuk SKB, awal Januari sekolah bisa dibuka tanpa melihat zona. Kami akan melihat. Apakah di Desember, atau di Januari. Nah apalagi kini ada yang positif. Jadi kami pertimbangkan lagi,” katanya.

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

 

393 Guru Positif

Sebelumnya, guru SD dan SMP juga terkonfirmasi positif Covid-19, mencapai 393 guru. Ada kenaikan sejak bulan Agustus hingga November 2020. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto.

Sebelumnya, guru SD dan SMP terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 137 guru. "Data terbaru sudah 3.882 orang guru SD maupun SMP yang telah dites swab. Hasilnya yang sudah keluar sebanyak 3.082 spesimen, dengan 393 positif, 2.675 negatif, dan 12 spesimen invalid," ujar dia.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Estetika Kota Lama 

Irvan mengatakan, sesuai perintah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) para guru SD dan SMP semua diminta kerja dari rumah (WFH). Sambil dilakukan tes PCR lanjutan. Hal ini karena yang dites masih 40 persen dari jumlah total guru SD dan SMP di Surabaya.

Menurut Irvan, tes massal pada guru ini sekaligus bagian dari pematangan persiapan bila nanti belajar tatap muka benar benar diputuskan. Selain para guru, kemungkinan juga dilakukan pada para siswa saat belajar tatap muka nantinya dimulai.

Sekadar diketahui, kasus aktif Covid-19 di Surabaya per 29 November kemarin berjumlah 69 kasus. Namun, di beberapa daerah lain di Jatim kasus kembali naik. Pemkot Surabaya terus berupaya menjaga Covid-19 tetap terkendali dengan terus menggelar operasi protokol kesehatan dan tes swab massal.

“Beberapa daerah di Jatim mulai bertambah, kami terus waspada. Pemkot Surabaya gencarkan tes swab, tadi pagi sekitar 200 orang lebih tes swab di pasar Pucang. Ayo, kencangkan protokol kesehatan,” katanya. alq/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU