Puluhan Hewan Ternak Mati, Pasar Hewan Gunungkidul Akan Tutup Sementara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 29 Jan 2020 10:51 WIB

Puluhan Hewan Ternak Mati, Pasar Hewan Gunungkidul Akan Tutup Sementara

SURABAYAPAGI.COM- Tercatat sebanyak 60 hewan ternak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaporkan mati sejak Desember 2019 hingga akhir Januari 2020. Enam ekor di antaranya dilaporkan positif terjangkit bakteri antraks. "Sampai saat ini yang positif antraks ada 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing di (Dusun) Ngrejek Wetan (Desa Gombang, Kecamatan Ponjong), terus satu sapi di Desa Pucanganom (Kecamatan Rongkop)," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, Selasa (28/1/2020). Berdasarkan pemeriksaan awal diketahui bahwa matinya hewan-hewan ternak ini disebabkan beberapa faktor, antara lain keracunan, kurang gizi, larva lalat, radang rahim, demam, kembung hingga kurang susu, dan terjangkit bakteri antraks. Karena itu, saat ini Pemkab terus melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak, khususnya di zona kuning yakni Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul. Menurutnya, sudah ada ribuan hewan ternak yang divaksin oleh petugas. Terkait adanya upaya penutupan sementara Pasar Hewan di Gunungkidul, Kelik mengaku Pemkab masih mengkajinya. Mengingat Pasar Hewan di Gunungkidul hanya buka menyesuaikan pasaran pada hari pasaran tertentu. "Untuk itu (penutupan sementara Pasar Hewan) masih harus dikaji dulu bersama OPD terkait. Apalagi Pasar Hewan itu bukannya hanya seminggu sekali," katanya. Tujuan dari perencanaan penutupan pasar hewan tersebut ialah untuk membersihkan bakteri antraks di lokasi.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU