SURABAYAPAGI.com, Kediri - Andrean Reza (14) salah satu santri Ponpes Lirboyo asal Jambi, dikabarkan hilang sejak lima hari lalu. Reza menghilang sejak menumpang ojek online dengan cara offline dari Pare, Kabupaten Kediri menuju pondok.
Menurut Siti Iswatun kakak korban, adiknya menghilang saat dinaikan Gojek. Ia bercerita awalnya akhir Desember 2018 lalu adiknya berkunjung ke tempat kerjanya di Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri. Setelah beberapa hari menginap di rumah kos kakaknya, Reza meminta pulang ke pondok.
Karena Siti juga sedang mengajar dan tidak bisa mengantarkan pulang, ia berinisiatif memesankan Grab (ojek online) untuk adiknya. Namun, begitu pengemudi Grab datang, ia justru membatalkan pesanan dan mengalihkan pesanan itu ke pengemudi Gojek yang katanya temannya.
Kemudian dengan sepakat keduanya memasang tarif offline dengan mengacu tarif online pada Grab. "Biaya disamakan tarif online di Grab sebesar Rp 41 ribu dari Pare ke Kota Kediri. Saya sendiri percaya karena pengemudi Grab mengaku jika pengemudi Gojek ini temannya soalnya datangnya bersamaan," jelas Siti.
Setelah lima hari berlangsung, Siti kemudian dikejutkan dengan telepon dari pihak Pondok Lirboyo. Pasalnya, pihak pondok menanyakan kapan adiknya diantarkan ke pondok. Mendapat kabar tersebut gadis berhijab dan memakai kacamata ini langsung datang ke Pondok Lirboyo.
Berada di pondok, Siti bersama pihak pondok mencoba mengklarifikasi ke pengemudi ojek online Grab, namun yang bersangkutan mengaku tidak mengenal pengemudi ojek online Gojek, yang saat itu mengantar adiknya ke pondok.
Khawatir dengan kondisi adiknya, Siti kemudian melapor ke kantor polisi. "Saya sangat khawatir, karena waktu itu hanya saya bawakan uang Rp 50 ribu. Pikiran saya waktu itu cuma untuk uang saku di pondok. Ini sudah lima hari, tetapi tidak ada kabarnya," seru Siti.
Dia berharap kepolisian dapat membantu menemukan keberadaan Andrean Reza. Can
