Proyek Kereta Terganjal Pembebasan Lahan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 02 Feb 2020 20:18 WIB

Proyek Kereta Terganjal Pembebasan Lahan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tak kunjung selesai. Hal tersebut disebabkan oleh terganjal pembebasan lahan. Saat ini, pembebasan lahan tersebut baru mencapai 99,95 persen. Kini proyek yang digarap bersama China masih terkendala 0,5% lahan. Menurut Dirut PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Chandra Dwiputra, bulan Februari ini pembebasan lahan sudah berhasil diselesaikan sepenuhnya. "Pembebasan lahan tinggal sedikit makanya ini dikoordinasikan dengan pak Luhut, bisa di-support lah. Ini udah 99,95% ya pembebasannya, harapannya bulan Februari bisa selesai semua," kata Chandra usai rapat di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020). Chandra memaparkan pembebasan lahan terkendala sejumlah hal, di antaranya adalah status kepemilikan dan luas tanah yang mau dibebaskan berubah-ubah datanya. Kebanyakan masalah lahan masih terjadi di Bandung dan Cimahi. "Banyak masalahnya. Macam-macam memang ada yang status kepemilikannya berubah. Ada yang dicek luasannya ternyata beda sama kita," ungkap Chandra. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada November lalu menyatakan pembebasan lahan proyek kereta cepat hanya bersisa 1%. "Berita baik posisi pembebasan lahan sudah 99% kalau jadwal masih ditetapkan 2021 beroperasi. Tadi dirapatkan 1% pembebasan lahan itu koordinasinya, ini masalahnya banyak, administrasi, pengadilan, registrasi, dan lain-lain," ujar pria yang akrab dipanggil Emil ini di Kantor Luhut, Selasa (12/11/2019). Meski pembebasan lahan masih lambat, namun konstruksi kereta cepat tetap berjalan. Untuk konstruksi sendiri kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 42% pembangunan fisiknya. Bahkan, hal ini disebut sudah sesuai target. "Itu sudah 42% (progress konstruksinya). Sesuai target sebenarnya, akhir tahun kemarin targetnya kan 40%," ungkap Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri di tempat yang sama. Dia memaparkan bahwa KCIC membangun secara paralel titik per titik. Setidaknya sudah ada satu terowongan yang mulai dikerjakan dari 11 terowongan yang akan dibangun. Selain itu menurut Zulfikri beberapa tiang penyangga rel layang kereta ini juga sudah banyak dikerjakan. Memang, konstruksi kereta cepat ini dibuat sebagian rel layang dan sisanya di bawah tanah. "Pembangunan fisik mereka ini spot-spot, poin-poin, titik per titik itu sudah bisa bekerja. Paralel lah. Kan ada 11 tunnel itu udah mulai satu. Lalu peer-peer itu udah ada terpasang juga," kata Zulfikri.JK05

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU