Proyek JTB Alami Kinerja Progresif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 14 Jul 2019 19:36 WIB

Proyek JTB Alami Kinerja Progresif

SURABAYAPAGI.com - Pada Januari, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) berhasil melakukan efisiensi investasi (capital expenditure/Capex) sebesar 653 juta dolar USD untuk proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran - Tiung Biru (JTB). Saat ini, Proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru yang dikelola oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menunjukkan kinerja yang progresif selama kuartal kedua 2019. Perkembangan ini meliputi aspek konstruksi, drilling maupun skema project financing. Direktur PEPC Jamsaton Nababan bilang perkembangan konstruksi Gas Processing Facilities (GPF) telah mencapai 25% atau melampaui target 24% di Q2 2019. Percepatan progres konstruksi merupakan bentuk komitmen PEPC untuk selalu progresif dalam rangka mengoptimalkan produksi cadangan migas nasional, jelas Jamsaton dalam siaran persnya, Minggu (14/7). Jamsaton menambahkan, konstruksi GPF masih berjalan sesuai jadwal dan diharapkan akan bertambah maju sesuai dengan S-Curve yang telah disepakati antara PEPC dengan konsorsium RJJ selaku pelaksana pekerjaan. Selain konstruksi, di tahun ini PEPC telah melakukan milestones dalam pengerjaan pengeboran. Untuk mendukung target produksi onstream JTB di tahun 2021, PEPC akan melakukan pengeboran 6 buah sumur secara bertahap," ujar Jamsaton. Perlu diketahui, PEPC tengah melakukan kegiatan rig move yang akan dilanjutkan dengan inspeksi kelengkapan peralatan rig, dan memastikan bahwa semua peralatan yang dibutuhkan untuk kesiapan pengeboran telah tersedia. Tak hanya progres konstruksi dan drilling, dalam skema project financing PEPC telah berhasil menuntaskan Financial Close untuk pendanaan Proyek JTB yang melibatkan 8 international lenders dan 4 lenders nasional, dengan nilai pendanaan sebesar US$ 1,85 miliar. Ini merupakan project financing pertama di lingkungan Anak Perusahaan Hulu Pertamina, dimana PEPC memiliki misi mengelola sektor hulu migas sekaligus meningkatkan keekonomian proyek dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham, jelas Jamsaton. Hal tersebut diklaim mengukuhkan peran PEPC sebagai pengelola aset hulu Pertamina yang dikelola dengan standar kelas dunia dan cukup bankable di mata institusi keuangan internasional.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU