Produsen Ternama Manuver Jualan Masker

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 15 Mar 2020 22:40 WIB

Produsen Ternama Manuver Jualan Masker

Stok masker yang menipis di tengah kondisi mewabahnya virus corona membuatberbagai produsen memutuskan memanfaatkan pabrik miliknya untuk memproduksi masker bedah. Kontributor SurabayaPagi di Beijing SURABAYAPAGI.COM, China -MelansirBBC, Foxconn mengatakan bahwa masker ini diperlukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 di negara tersebut. Perusahaan memperkirakan kapasitas produksi hariannya akan mencapai 2 juta masker pada akhir Februari. Sebagian besar produksinya akan dicadangkan agar bisa digunakan oleh para karyawannya. Meski begitu, Foxconn juga berencana untuk mengeskpor produksi maskernya ke luar China. Dilansir dari South China Morning Post, salah satu pengusaha China yang melakukan hal ini adalah perusahaan milik keluarga Liu yang telah memproduksi popok bayi di kota Quanzhou selama lebih dari 10 tahun. Tetapi pada bulan Februari, untuk pertama kalinya mereka mulai membuat masker wajah, karena permintaan yang melonjak secara spektakuler akibat wabah virus corona. Pabrik yang mempekerjakan 100 orang di provinsi Fujian Tenggara ini telah menambah dua jalur produksi untuk membuat hingga 200.000 masker dalam sehari. Selain bersifat komersial, dorongan dari pemerintah Cina dalam bentuk subsidi, pajak yang lebih rendah, pinjaman tanpa bunga, persetujuan jalur cepat untuk ekspansi dan membantu mengurangi kekurangan tenaga kerja juga memperkuat keputusan tersebut. "Pemerintah menganjurkan perluasan produksi. Dengan persetujuan yang lebih cepat, produsen perlu memprioritaskan kebutuhan pemerintah dibandingkan ekspor," ujar Liu. Pabrik ini adalah salah satu dari ribuan pabrik di sekitar China yang dialihkan untuk memproduksi masker dan peralatan pelindung lainnya untuk pertama kalinya sebagai bagian dari upaya besar-besaran untuk menanggapi penyebaran virus corona. Sementara itu BYD, perusahaan otomotif terkemuka di China mulai merancang dan membuat peralatan pelindung juga membantu dalam pembuatan masker dan disinfektan untuk memenuhi segala kekurangan fasilitas kesehatan di negara tirai bambu. BYD pun berencana untuk memulai pengiriman masker dan disinfektan sekitar 17 Februari dengan kapasitas mencapai lima juta keping per hari sampai wabah epidemi berakhir. Begitupun dengan produsen baterai lithium, Yinghe Technology yang mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan dan memproduksi mesin terintegrasi otomatis untuk menghasilkan masker. Perusahaan tersebut juga telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Zhende Medical untuk bersama-sama mengembangkan jalur produksi otomatis masker KN95 (M95). Produsen ponsel Oppo dan Vivo turut serta mengembangkan masker anti bakteri dan virus untuk menangkal penyebaran wabah corona. Dua vendor smartphone asal China ini telah mengirim teknisi dan pekerja untuk mendukung perusahaan terkait dalam produksi masker.kon

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU