Produksi Blok Mahakam Anjlok, Pertamina Genjot Pengeboran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 16 Jul 2019 13:32 WIB

Produksi Blok Mahakam Anjlok, Pertamina Genjot Pengeboran

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Sebanyak 52 sumur dari target 118 sumur gas PT Pertamina Hulu Mahakam di Wilayah Kerja Mahakam telah terealisasi hingga bulan Juni. Semenjak mengelola Blok Mahakam, Pertamina diketahui terus mendongkrak performa untuk mengimbangi laju merosotnya produksi pada tahun 2017 yang mencapai 57 persen. Hingga saat ini, Pertamina sukses menahannya pada tingkat 25 persen. Proyek-proyek pengeboran terus dilakukan sesuai rencana. Terkait hal ini, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menyampaikan, pada tahun 2018 ini, Pertamina sukses memproduksi gas sebanyak 5 persen. Hal tersebut dinilainya berada di atas prediksi operator. "Target pengeboran ini memang menantang. Soalnya, level maturasi cukup tinggi jika dibandingkan dengan produksi eksisting. Sehingga, produksi gas dari Blok Mahakam hingga kini berasal dari reservoir yang lebih kecil dengan jarak lebih dekat," cetus Dharmawan, Selasa (16/7/2019). Efisiensi Di samping itu, sambung Dharmawan, menciptakan nilau mesti ditinjau dari sejumlah sisi yang tidak hanya volume tetapi juga efisiensi. Sebagai catatan, pada tahun 2018, Pertamina sendiri sukses mengurangi biaya penggantian operasi produksi Blok Mahakam dari $1.271 juta menjadi $973 juta. Efeknya adalah laba perusahaan meningkat. Dharmawan pun optimis, manajemen biaya bisa menjadi hal utama demi mendongkrak hasil. Selain itu, diperlukan juga inovasi berupa eksplorasi anyar. Pengeboran, lanjut Dharmawan, juga dapat lebih efisien dari 11 hari menjadi enam hari. "Sehingga, biayanya juga ikut turun," paparnya. Untuk digarisbawahi, demi menjaga produksi wajar yang sudah masuk periode penurunan alamiah semenjak tahun 2010, maka setahun sebelum alih kelola, PT Pertamina bakal menggelar intervensi pembiayaan demi mengebor 15 sumur Wilayah Kerja Mahakam yang diproduksi pada tahun 2018. Upaya ini dilakukan sebab berlandaskan hasil evaluasi, telah terjadi pelemahan investasi sumur pada tahun 2016 yang menjadi 44 sumur dan pada tahun 2017 menjadi enam sumur.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU