SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan merasa prihatin atas aksi demo mahasiswa beberapa waktu lalu, dimana diikuti anak sekolah menengah kejuruan.
Hal ini diungkapkan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan pihaknya sangat menyayangkan akan ikutnya anak sekolah demo waktu itu.
"Mereka pelajar belum paham soal demo," terangnya di gedung patuh (30/9/2019).
Makanya, dirinya yang tadi pagi menghadiri undangan pelantikan anggota dewan di DPRD Jatim, dan bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, lewat kepala dinas pendidikan Jawa timur segera mengumpulkan kepala sekolah dan ketua OSIS SE Jawa timur, untuk membantu mensosialisasikan soal berita-berita hoax yang sempat ramai di media sosial.
"Para pelajar harus tahu itu berita hoax," tegasnya.
Sementara itu Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Sandy Nugraha menjelaskan saat itu pihaknya dibantu polresta sidirajo mengamankan 152 pelajar SMK, polres pelabuhan 120 orang dan Polrestabes sendiri 52 orang.
Mereka ini kita amankan kata Sandy, karena ada yang membawa clurit, bom molotov, jirigen isi bensin, 3 orang positif narkoba.
Tak hanya itu, ada pemuda yang sudah berumur 22 tahun memakai seragam sekolah. "Ini harus hati hati," terangnya.
Dan setelah kita data para pelajar ini, kita minta kepala sekolah, guru dan orang tua mereka kita panggil dan kemudian kita serahkan kepda mereka.
"Semua telah kita serahkan kepada orangtua mereka,"ujarnya.
Jadi saat ini tidak ada pelajar yang kita tahan, semua sudah kita serahkan kepada orang tua masing masing.nt
