Prabowo: Jika Perang, Indonesia Hanya Mampu Bertahan 3 Hari

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Jan 2019 09:13 WIB

Prabowo: Jika Perang, Indonesia Hanya Mampu Bertahan 3 Hari

SURABAYAPAGI.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritik kondisi negara yang katanya memiliki kekayaan berlimpah tetapi rakyat hidupnya miskin. Bahkan, Prabowo Subianto mengatakan jika harus berperang, maka Indonesia hanya mampu bertahan tiga hari. Kritikan Prabowo Subianto ini disampaikan saat pidato kebangsaan bertajuk Indonesia Menang di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019). Prabowo Subianto bahkan mengisyaratkan pesimistis Indonesia bisa bertahan hingga 1.000 tahun jika kondisinya seperti itu. "Ada yang mengatakan jangan pesimis harus optimis. Indonesia katanya akan bertahan seribu tahun lagi," ujar Prabowo di hadapan ratusan pendukungnya yang memadati JCC, Senayan, Jakarta. "Saudara-saudara, saya tanya apakah negara yang tidak bisa membayar rumah sakit, yang tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, yang tidak mampu punya militer yang kuat yang, bisa bertahan seribu tahun? Jangan-jangan 10 tahun saja sudah setengah mati kita," ucap dia. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyinggung cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional yang hanya mampu untuk mencukup kebutuhan hingga 20 hari. Kemudian, ia juga menyebut cadangan beras yang kurang dari tiga juta ton. Selain itu, ia juga mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terkait bidang pertahanan. Menurut Prabowo, Ryamizard pernah mengungkapkan bahwa jumlah peluruh yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia hanya mampu digunakan untuk bertahan selama tiga hari jika terjadi perang. "Menteri Pertahanan yang sekarang pun mengatakan, jika perang, Indonesia hanya mampu bertahan tiga hari karena peluru kita hanya cukup untuk tiga hari perang. Ini bukan kami yang menyampaikan, tapi pemerintah sendiri," kata mantan Pangkostrad itu. Tanggapan TKN Jokowi - Maruf Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily membaca strategi yang digunakan oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan tadi malam. Ace menilai strategi ini tetap digunakan oleh Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2019. Tadi malam, Prabowo menyampaikan pidato kebangsaan Indonesia Menang di Jakarta Convention Center. "Prabowo tetap mengandalkan strategi our brand is crisis. Dengan menilai situasi negara saat ini di tengah krisis. Semua dilihat buruk, sengsara, tertinggal, terbelakang dan tergantung. Dengan cara itu, Prabowo ingin tampil sebagai penyelamat," ujar Ace melalui keterangan tertulis, Selasa (15/1/2019). Ace mengatakan penggambaran situasi yang dilakukan Prabowo mirip dengan apa yang dilakukan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat. Trump juga mengaduk sentimen dan emosi masyarakat dengan mengangkat contoh dramatis tanpa data akurat. Padahal kalau bicara soal program, kata Ace, tidak ada yang asli. Ace mengatakan program yang dijanjikan Prabowo sebagian besar sudah dilaksanakan oleh Jokowi. "Prabowo baru berjanji, Jokowi sudah memberikan bukti. 5 fokus dan agenda aksinya banyak menjiplak program Jokowi," ujar Prabowo.Ace menyinggung program Prabowo yang ingin memulai stabilisasi harga, membuka lapangan kerja, menurunkan kemiskinan dan ketimpangan, penguatan BUMN, dan yang lain. Menurutnya itu semua sudah mulai dikerjakan oleh Jokowi.Baginya, pidato Prabowo selama dua jam itu hanya mempromosikan apa yang sudah dikerjakan Jokowi. Pada akhirnya, tidak ada yang baru dalam pidato itu. "Tidak ada yg baru dari pidato visi misi Prabowo malam ini. Dua jam membaca telepromter, hanya dipenuhi retorika tapi tetap klise, miskin gagasan segar," kata dia.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU