Home / Pendidikan dan Teknologi : Kasus Pengroyokan Siswa di Sekolah

Polresta Kediri Periksa Dua Guru dan Teman Korban

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Jan 2018 18:32 WIB

Polresta Kediri Periksa Dua Guru dan Teman Korban

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Unit PPA Polresta Kediri terus menyelidiki kasus pengroyokan yang terjadi pada T (12) siswa kelas 5 SDN Pakunden 1 Kota Kediri. Untuk mengetahui kasus tersebut apakah sering terjadi di lingkungan sekolah, saat ini polisi memeriksa dua guru dan teman korban. Kasat Reskrim Polresta Kediri, AKP Ridwan Sahara mengatakan, usai memeriksa sejumlah saksi, kini giliran pihak guru dan teman korban. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah korban memang sering dibully oleh pelaku. "Kita terus kumpulkan bukti dan keterangan saksi. Hari ini tadi kita minta keterangan guru olahraga dan guru wali murid serta teman korban. Agar mengetahui apakah tindakan seperti ini sering terjadi disekolah apa tidak," ujarnya, Senin (29/1/2018). Lanjut AKP Sahara, dari pengakuan teman korban, banyak pernyataan yang memang korban sering ditindas oleh pelaku. Korban sering dipalak hingga disuruh membeli makanan oleh pelaku dengan uang saku milik korban. "Pengakuan teman korban, korban T ini memang sering dimintai uang oleh pelaku," imbuhnya. Selain hasil pemeriksaan sejumlah saksi, polisi saat ini masih menunggu hasil visum et repertum dari RS Bhayangkara Kota Kediri. Pihaknya menargetkan hasil visum tersebut bakal keluar dalam minggu ini. "Jika sudah keluar akan kita informasikan. Yang jelas hasil dari pengumpulan penyidik nanti akan kita gelarkan, jika sudah cukup bukti akan kita naikan ke penyidikan," tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi korban pengroyokan siswa yang masih duduk dibangku kelas 5 SD di Kota Kediri semakin kritis. RS Bhayangkara Kota Kediri akhirnya merujuk T (12) ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada Sabtu, (27/1/2018) lalu. Berdasarkan informasi yang diterima LPA, korban dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo atas dasar pertimbangan kondisi kesehatan korban. Pasalnya keluhan sakit yang diderita di kepala dan alat vital korban tak kunjung membaik. Informasi dilapangan, T dikeroyok temannya usai terjadi cek cok saat bermain sepak bola. Sebelumnya T juga sempat menjadi korban pemalakan yang dilakukan pelaku. Puncaknya saat T bermain sepak bola bersama pelaku di halaman sekolah dan terjadi cek cok lantaran melakukan gol bunuh diri. Akhirnya T dikeroyok oleh tiga temannya. Pelaku yang masih teman sekelasnya itu tega menendang alat vital dan memukuli kepala korban. Dari kejadian itu, korban yang masih duduk di bangku kelas 5 di SD Pakunden 1 Kota Kediri mengalami kesakitan hingga dibawa ke Puskesmas. Ironisnya, usai dipukuli korban sempat diancam oleh para pelaku supaya tidak melapor kepada guru. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU