Home / Kriminal : Pembunuhan Mutilasi Guru Honorer Budi Hartanto

Polisi: Senjata Yang Dipergunakan Kemungkinan Lebih dari Satu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Apr 2019 11:20 WIB

Polisi: Senjata Yang Dipergunakan Kemungkinan Lebih dari Satu

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Hasil labfor soal luka-luka yang ada pada tubuh korban mutilasi Budi Hartanto (28), seorang guru honorer warga Mojoroto Kediri, ternyata kemungkinan senjata yang dipergunakan untuk melakukan pemotongan korban dan bekas luka pada bagian lengan korban ternyata tidak dilakukan dengan satu senjata. "Korban sepertinya melawan dengan cara menangkis dan ini terlihat dari lengan tangan korban yang penuh luka terbuka," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Frans Barung Mangera, kemarin (8/4/2019). Selanjutnya, setelah meninggal dunia, diduga pelaku akan memasukkan tubuh korban pada koper tetapi tak cukup, dan akhirnya kepala korban dipotong. Alat yang digunakan untuk memotong kepala tubuh korban tak hanya satu melainkan lebih dari satu. "Ada upaya menghilangkan jejak oleh pelaku," terangnya. Kita ketahui, penyidik menunggu hasil labfor apakah pembunuhan ini dilakukan secara profesional ataukah ada temuan atau petunjuk baru bagi penyidik untuk cepat mengungkap siapa pelaku pembunuhan ini dan motif pelaku. Sebelumnya, Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kediri, ditemukan tewas mengenaskan. Mayatnya dimasukan dalam koper dan dibuang di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019) kemarin. Kabar yang beredar, pembunuhan sadis Budi itu diduga dilatarbelakangi karena persoalan asmara. Rumor yang berkembang, korban masuk dalam lingkaran asmara sesama jenis alias LGBT. Kabar itu mencuat setelah polisi melakukan sejumlah pemeriksaan saksi-saksi atas tewasnya Budi yang dibunuh secara keji dengan memenggal kepalanya. Bahkan hingga kini potongan kepalanya belum ditemukan. Rata-rata, rekan korban yang diperiksa bertingkah aneh. Kendati seorang laki-laki, namun mereka berperilaku lemah gemulai. Namun demikian, polisi belum bisa menyimpulkan terkait dengan kebenaran kabar itu. Saksi-saksi tingkah lakunya menyerupai perempuan, ucap sumber di internal kepolisian. Dikonfirmasi terpisah Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, menyebutkan jika ada spesifikasi khusus terhadap Budi. Menurutnya, korban merupakan seorang laki-laki, namun memiliki pekerjaan layaknya wanita. Korban ini seorang pria tapi pekerjaannya cenderung yang dilakukan wanita, yaitu penari. Tentunya kita masuk ke masalah itu, yang lebih mengkristalkan penyidikan dalam rangka pengungkapan, jelasnya di Mapolda Jatim. Disinggung terkait dengan kabar yang berkembang jika motif pembunuhan itu lantaran persoalan asmara, Barung masih enggan memberikan kesimpulan. Sebab, saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan di lapangan. "Nantilah itu, kita masih bekerja di lapangan. Kasihan teman-teman yang bekerja di lapangan, pungkasnya. nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU