Polemik Perusak Bendera Partai Demokrat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Des 2018 09:40 WIB

Polemik Perusak Bendera Partai Demokrat

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut pihaknya telah mengantongi bukti kuat di balik aksi perusakan sejumlah atribut Demokrat di Pekanbaru, Riau. SBY menyatakan kini menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut di tangan kepolisian. "Kami punya evidence (bukti). Strong evidence (bukti yang kuat) yang Insyaallah membuka jalan siapa-siapa di balik aksi perusakan itu," kata SBY di Pekanbaru, Minggu (16/12). SBY percaya kepolisian untuk dapat mengungkap kasus tersebut. SBY menyatakan kinerja kepolisian baik, dan dapat menuntaskan banyak kasus hukum secara tuntas dan cepat. "Kepolisian kita hebat. 10 tahun saya memimpin banyak sekali menyelesaikan masalah. Cepat dan tuntas," kata Presiden SBY menegaskan. Kepolisian Daerah Riau diketahui masih intensif melakukan pemeriksaan terhadap HS, salah satu orang yang diduga menjadi pelaku perusakan. Polda Riau baru berencana akan memberikan pernyataan pers terkait penanganan perkara perusakan atribut Partai Demokrat, Senin (17/12) hari ini. Perusakan atribut Partai Demokrat memancing gaduh sejumlah elite politik, terlebih menjelang Pilpres 2019. Perusakan atribut Demokrat tersebut juga mendapat perhatian dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Ketua Bawaslu, Abhan mengatakan perusakan baliho peserta pemilu bisa masuk ke dalam kategori pelanggaran pemilu. "Kalau itu masuk pidana pemilu," ujar Abhan. Abhan mengatakan saat ini pihaknya sedang mengkaji masalah tersebut. Sebab, perusakan alat peraga kampanye bisa juga masuk kasus pidana umum, selain pelanggaran pemilu. Jika masuk ke dalam pelanggaran pemilu, Bawaslu RI akan berkoordinasi dengan Bawaslu Riau untuk menindaklanjuti. Sementara Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir menegaskan bahwa timses Jokowi-Maruf tak pernah merusak atribut alat peraga kampanye milik Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Ia menjamin TKN tetap menjunjung tinggi kampanye damai dan tak pernah melakukan perusakan terhadap alat peraga kampanye partai manapun. "Kami di TKN selalu menjunjung tinggi kampanye damai dan santun," kata Erick. Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan pelaku perusakan mengaku dibayar Rp150 ribu per orang atas perintah dari partai yang sedang berkuasa. Dari pengakuan seorang yang telah ditangkap polisi pelaku perusakan berjumlah 35 orang. "Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yang dibagi dalam 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari partai berkuasa," kata Andi lewat Twiter pribadinya, @AndiArief_, Andi melanjutkan berdasarkan keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat, mereka mengaku disuruh oleh pengurus PDIP. Meskipun, Andi mengatakan bahwa hal tersebut adalah info yang terlalu gegabah bila dipercaya. "Selama ini hubungan kami baik. Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dengan kasus lain," kata Andi.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU