Peternak Kambing dan Lebah di Aceh Dilema dengan Serangan Kawanan Beruang M

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 29 Nov 2019 10:10 WIB

Peternak Kambing dan Lebah di Aceh Dilema dengan Serangan Kawanan Beruang M

SURABAYAPAGI.COM Dalam kurun waktu 4 bulan, pak Joko (65) seorang peternak kambing harus merelakan kambing miliknya mati diserang beberapa hewan buas di duga beruang madu. Kejadian terakhir terjadi pada Rabu (28/11) dini hari. Saat itu ia terbangun mendekar suara kambingnya yang berisik di malam hari. Ia hanya terpaku dan tidak bisa berbuat apa apa, ia memilih bertahan di rumah bersama dnegan keluraganya. Karena ia tahu apa yang sedang terjadi saat itu. Diduga kuat, kambingnya saat itu tengah diserang beberapa ekor beruang madu. Hal tersebut sama persis seperti kejadian sebelumnya. Seperti apa yang ia perkirakan, dipagi harinya ia menemukan kambing miliknya telah terkapar di parit belakang kandang dengan beberapa luka cakar. Meskipun mendapat beberapa luka cakar kambing itu masih belum mati. Akhirnya pak Joko terpaksa menjual kambing tersebut kepada warga dengan harga murah. Salah satu warga yang bernama Pak Domir bersedia membeli kambing milik pak Joko yang terluka itu seharga Rp 500.000 dan selanjutnya kambing itu disembelih. Serangan beruang madu tak hanya menyasar pada peternak kambing seperti pak Joko, namun peternak lebah juga merasakan serangan dari beruang madu. "Kampung kami memiliki warga yang berprofesi sebagai peternak madu," kata Idrus Syahputra, Reje atau Kepala Desa Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (28/11/2019). "Jadi dalam waktu yang sama saat kambing milik Pak Joko diserang, ternak madu warga juga dihancurkan beruang madu, tong penangkaran lebah madu yang dibuat hancur karena dibongkar beruang." Tambahnya. "Peternak kambing seperti Pak Joko dan peternak lebah madu mengalami kerugian akibat serangan ini," ungkap Idrus. Akibat peristiwa ini, para peternak Lebah yang ada di kampung Paya Tumpi Baru tidak lagi berkeinginan memasang tong yang baru karena takut diserang beruang secara berulang. Kejadian ini membuat para peternak merasa dilema, pasalnya beruang madu merupakan satwa yang dilindungi oleh pemerintah dan tidak boleh dibunuh, namun dilain sisi jika dibiarkan para peternak akan terus menerus mengalami kerugian. "Kata mereka, maunya ada tindakan atau upaya upaya untuk tanggulangi satwa beruang ini yang kerap kali beraksi. Mereka berharap pemerintah Kampung Paya Tumpi Baru dapat meyelesaikan masalah ganguan beruang ini," paparnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU