Home /
SGML
: Pers Harus Memberitakan Proses Pemilu Sebagai Tang
Pesta Demokrasi Pemilu Bisa Sukses Karena Peran Pers
SURABAYA PAGI, Lamongan - Menyisahkan dua bulan lagi pesta demokrasi di negeri ini akan terjadi. Pemilu untuk memilih calon anggota legislatif (caleg), anggota DPD hingga pemilihan presiden dan wakil presiden bisa berjalan dengan sukses, bukan saja karena kinerja penyelenggara bersama instrumennya, tapi juga peran pers dalam mengawal pesta demokrasi 5 tahunan ini.
Hal itu disampaikan oleh Muhajirin sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan, saat menjadi pembicara dalam kuliah umum dan pelantikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Islam Darul Ulum (Unisda), bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan Sabtu (16/2/2019).
Disebutkan olehnya, peran pers dalam memberitakan pemilu selama ini cukup besar. Tanpa pers sulit rasanya masyarakat bisa ikut berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih sesuai dengan hati nuraninya.
"Setiap pemilihan baik pemilihan caleg maupun memilih kepala daerah, pers ada digaris terdepan untuk memberitakan proses pemilihan hingga track record calon, agar masyarakat sebelum datang ke TPS sudah memiliki pilihan," kata pria yang juga wartawan Surabaya Pagi ini.
Meskipun yang dilakukan pers kata dia, hanyalah menyampaikan proses pemilu dan rekam jejak dari para calon, selebihnya pilihan diserahkan kepada masyarakat mana yang dianggap layak untuk dipilih.
Meski ada juga faktor lain pemilih memilih karena hubungan emosional dan garis organisasi, tapi pers perannya masih cukup besar dalam memberikan informasi agar tidak salah pilih.
"Pers selama ini perannya cukup besar dalam mengawal setiap perhelatan akbar 5 tahunan, bahkan pers juga mampu mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu karena sebelumnya melihat, mendengar dan membaca produk jurnalistik dari pers," terangnya.
Karena produk jurnalistik yang dihasilkan selalu berpegang teguh pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ), diamana pers harus bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beretikad buruk.
Meski demikian, pria yang juga ketua Persatuan Santri Alumni Sunan Drajat (Pessandra) Lamongan, tidak menampik ada gejalah pers menjadi partisan, tapi masih cukup banyak pers yang selama ini berada dijalur yang benar.
"Kita tidak menampik ada pers yang partisan, tapi masyarakat sudah tahu itu, jumlahnya bisa dihitung jari, tapi pers yang berjalan sesuai real masih cukup banyak dan kita jangan pesimis," ungkapnya.
Sementara itu komisioner KPU Lamongan, MH Fathur Rohman, dalam materinya menyampaikan, tentang pengertian pemilu, penyelenggaraan pemilu serentak 2019, kampanye, jumlah kursi dan dapil. Berikutnya juga dikupas tentang tahapan-tahapan pemilu, badan adhoc serta surat suara sah dan tidak sah.
Sesuai dengan tema yang diusung oleh BEM Unisda maka pada tahun politik kali ini, masayarakat luas terutama generasi muda atau mahasiswa harus pintar dan selektif dalam membedakan banyaknya berita hoax yang bisa memicu memecah belah masyarakat umum, ungkapnya.
Acara kuliah umum tersebut menjadi menarik dan aktif ketika moderator membuka sesi tanyak jawab. Ali dari unsur mahasiswa menanyakan terkait optimalisasi kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh KPU.
Sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2018, partisipasi masyarakat dalam setiap pemilihan selalu bertambah. KPU setiap hari selalu melaksanakan sosialisasi, baik melalui relasi yang telah dibentuk oleh KPU maupun acara-acara sosialisasi kpu sendiri, jawab Fathur, panggilan MH Fathur Rohman.
Yoyok Eko Prastyo Presiden BEM Unisda menyebutkan, kalau kuliah umum dilakukan lebih karena dilandasi maraknya berita hoax yang menyebar melalui media sosial atau melalui perbincangan di tengah-tengah mahasiswa maupun masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan agar mahasiswa dan masyarakat cermat dan bijak dalam menyikapi pemberitaan, utamanya menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, kata Yoyok. jir
Editor : Redaksi
Tag :
BERITA TERBARU
Peristiwa
19 April 2024
19 April 2024
19 April 2024
19 April 2024
19 April 2024
