Home / Kriminal : Mulai Rumah Dibobol, Perampokan hingga Aksi Begal.

Perumahan Citraland Rawan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Apr 2019 08:28 WIB

Perumahan Citraland Rawan

Firman Rachman Hermi, Tim Wartawan Surabaya Pagi Tinggal di rumah mewah berharga miliaran, belum tentu terjamin keamanan dan kenyamanannya. Seperti di Citraland Surabaya. Dalam tiga tahun terakhir, perumahan elit di kawasan barat Surabaya ini selalu diterjang banjir bandang, yang menenggelamkan mobil dan motor. Belum tuntas masalah itu, banyak pelaku kejahatan yang beraksi di kompleks perumahan yang dibangun konglomerat Ir. Ciputra alias Tjie Tjin Hoan. Mulai pembobolan dan perampokan di rumah warga Citraland hingga aksi begal di kawasan ini. ------------------- Aksi pelaku begal yang menyasar korban berinisial S (16) di jalan Bukit Telaga Golf, Citraland Surabaya, Sabtu (30/3/2019) malam, ditanggapi serius pihak kepolisian. Saat itu, korban yang mengendarai sepeda motor matic Beat warna hitam nopol L 3524 MM itu dihentikan oleh dua orang pelaku yang naik motor Vixion. Pelaku pelaku lantas menodongkan benda menyerupai pistol, hingga membuat korban tak berkutik. Motor Beat itu pun akhirnya diembat oleh pelaku. Hingga Senin (1/4/2019) kemarin, dua pelaku begal itu belum tertangkap. Dan dikhawatirkan beraksi lagi. Apalagi, polisi meyakini pelaku mengenal betul daerah Citraland. Ironisnya, petugas keamanan Citraland tidak optimal melakukan patroli. Kapolsek Lakarsantri Kompol Dwi Heri Sukiswanto memastikan pihaknya tengah berupaya memburu para pelaku itu. "Kami sedang memburu pelaku, tim sudah saya kerahkan," tegas Kompol Dwi Heri ditemui Surabaya Pagi di ruang kerjanya, kemarin. Mantan Kapolsek Rungkut itu juga meminta bantuan Polrestabes Surabaya untuk melakukan pencarian para pelaku yang kerap meneror wilayah Surabaya barat itu. "Kami minta bantuan Polrestabes untuk memburu para pelaku ini," tambahnya. Dwi Heri juga menyebut pihaknya sudah berupaya maksimal untuk mengantisipasi tindak kejahatan di jalanan wilayah hukumnya, tak terkecuali komplek perumahan elite di Surabaya. Termasuk di Citraland. Namun, Dwi Heri juga meminta agar pihak manajemen Citraland meningkatkan kualitas sistem keamanan yang dikelola olehnya. "Ya CCTV itu memang ada, hanya saja kualitasnya kurang bagus, agak buram kalau malam. Kemudian patroli itu harus ditingkatkan. Mereka punya mobil patroli dengan rotator blue, itu bisa mencegah. Menertibkan masyarakat yang tidak berkepentingan ada di pinggir-pinggir jalan sepi. Selain itu lampu penerangan yang terhalang oleh pohon, itu juga salah satu faktor," papar dia. Jalan Sepi Beberapa kali kejahatan jalanan memang kerap terjadi di Surabaya barat. Hal itu dipicu karena akses jalanan dan mobilisasi warga yang lebih sedikit dibanding dengan pusat kota. Seperti di Citraland, kondisi jalan di sana lengang dan kurang penerangan yang pemicu para pelaku kejahatan beraksi. Pantauan di lokasi, siang kemarin, kondisi jalan ramai hanya di jalan-jalan utama yang menghubungkan jalan raya. Seperti di akses masuk Citraland dari samping kampus Unesa, arus lalulintas tampak ramai. Begitu juga akses masuk dari Lontar menuju G-Walk. Namun di kawasan lain tampak lengang dan cenderung sepi, seperti jalanan di sekitar Konjen Amerika. Padahal, kawasan ini menjadi akses warga yang ingin ke Benowo dan sekitarnya. Pengaman lebih tampaknya hanya pada rumah-rumah di kawasan cluster-cluster. Sebab pihak Citraland menerapkan sistem satu pintu. Petugas keamanan juga berjaga di pintu masuk cluster tersebut. Dari data sementara yang dapat dihimpun Surabaya Pagi, pada tiga bulan terakhir ada sekitar tiga tindak pidana kejahatan jalanan yang terjadi di area Citraland. 20 Februari 2019, misalnya. Polsek Lakarsantri menangkap tiga dari empat DPO jambret yang berinisial RP (16) AH (15) AM (17) TKP - Taman Raya Puspa, Citraland. Pada 24 Februari 2019, Unit Resmob dan Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabata menangkap dua pelaku jambret pada pertengahan Januari, TKP di jalan Emerald, Citraland. Satu pelaku bernama Ridan Furqon (19) ditembak mati, dan Biska (24), rekannya ditahan. Saat itu, korban keduanya alami luka parah pada kaki, wajah hingga operasi pada matanya. Kemudian 30 Maret 2019, dua anak di bawah umur yang masih berusia 16 tahun dibegal oleh dua pelaku di jalan Bukit Telaga Golf, Citraland. Sebuah motor beat hitam bernopol L 3254 MM raib dirampas. Dua pelaku itu menggunakan motor vixion dan menodongkan benda menyerupai pistol kepada korban. Saat ini keduanya dalam pengejaran. Sebelum ini, aksi kriminalitas pernah terungkap di Citrland, 10 Agustus 2018 lalu. Dua driver ojek online tertangkap basah menyatroni rumah di Citraland. Keduanya pun babak belur dihajar massa dan harus masuk rumah sakit. Mereka adalah M Adi Wijaya dan Hendra Trilaksono. Dua pemuda berusia 26 tahun asal Mojo 3 Sawah, Gubeng, Surabaya itu dilarikan ke RSUD BDH Surabaya, setelah dihajar warga lantaran mencuri di rumah milik LW (44), Alam Hijau F 2 No.16 Citraland. Kemudian pada September 2018, dua pengendara mobil Pikap L300 W 8446 XH ketahuan mencuri scaffolding di Gwalk Blok B-2 Citraland, Surabaya. Aksi pencurian tersebut terekam kamera CCTV. Pelakunya, Rachmad Sutiawan (38) warga Kendangsari Surabaya bersama temannya Aries Satyono (34) warga Sidotopo Lor Nomor 102 Surabaya. One Gate System Menanggapi hal itu, pihak Citraland Surabaya melalui Ahmad Helmi, Public Relation Office tak menampik jika kejadian kejahatan jalanan itu terjadi. Namun, ia juga melihat tidak hanya pada wilayah perumahan yang dikelolanya. "Surabaya Barat memang sedang bertumbuh, banyak akses jalan yang sepi dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang keamanan diri. Misalnya, terakhir itu korban anak di bawah umur, seharusnya orang tua lebih waspada dan perhatian terhadap anak-anaknya, apalagi sampai keluar malam hari. Jambret di Bankingan, Pakal, Benowo, itu juga ada dan ini butuh kesadaran bersama," beber Helmi. Helmi juga menyebut, pihaknya selalu berkoordinasi dengan kepolisian baik ditingkat polsek Lakarsantri, Polrestabes Surabaya hingga Polda Jatim. Disinggung soal sistem keamanan dan fasilitas keamanan, Helmi menyebut jika pihaknya terus berupaya optimal untuk membenahi dan menekan potensi kerawanan,terutama di area perumahan elite itu. "Kami sudah one gate system, hanya saja memang ada di cluster-cluster. Kalau untuk jalan, ini kan areanya luas sekali dan berdekatan dengan area pemukiman,maka akses ini terbuka untuk umum. Meski pengelolaannya ada di kami, kedepan jalan ini akan kami serahkan ke pemda, tapi untuk saat ini karena masih tahap pengembangan jadi kami yang kelola. yang pasti, ada sekitar 700 sekuriti yang patroli setiap waktu, memang cover areanya besar dan kami sudah koordinasi dengan pihak kepolisian," tandasnya. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU