Pertengahan 2020 Elpiji 3Kg Tak Boleh Digunakan Rakyat Mampu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Jan 2020 10:47 WIB

Pertengahan 2020 Elpiji 3Kg Tak Boleh Digunakan Rakyat Mampu

SURABAYAPAGI.COM-Kementerian ESDM tengah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). "Kita sedang rumuskan bagaimana kebijakannya mekanismenya dan teknologi sehingga bisa lebih tepat sasaran,"ujar Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penyaluran subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) lebih tepat sasaran di awal semester II-2020 atau sekitar Juli. Penyaluran subsidi Elpiji 3 kg tidak diberikan pada komoditasnya lagi per tabung melainkan ke penerima, yaitu masyarakat kurang mampu. "Ke depan pemerintah berencana memberikan subsidi tidak pada komoditas Elpiji 3 kilogram (kg) tapi lebih pada penerima yang berhak," tutur Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020) dikutip dari Detik. Hal ini dilakukan demi menekan subsidi. Pasalnya saat ini Elpiji 3 kg dijual bebas dan bisa dibeli siapa saja termasuk mereka yang mampu secara ekonomi. Elpiji 3 kg juga akan tetap dijual namun disesuaikan dengan harga pasar. Djoko menambahkan, kebijakan ini ditargetkan berlaku di pertengahan 2020 dan diharapkan bisa menyasar penerima manfaat lebih banyak lagi. "Enam bulan ke depan kerjakan itu dan mudah-mudahan awal semester II-2020 distribusi Elpiji tepat sasaran langsung kepada penerima yang berhak Insyaallah saving akan semakin besar," tuturnya. Lebih lanjut Djoko mengatakan harga jual Elpiji 3 kg mengikuti tabung non subsidi seperti 12 kg. Mengutip laman Pertamina, harga Elpiji 12 kg Rp 139.000 atau Rp 11.583 per kg. Jika demikian, maka harga Elpiji 3 kg menjadi Rp 34.749 per tabung atau lebih tinggi dari harga subsidi di bawah Rp 20.000. "Termasuk salah satu sama lah dengan 12 kg. Nanti kita lihat," tambah Djoko. Masyarakat kurang mampu yang membeli Elpiji 3 kg juga dikenakan harga pasar, namun mereka diberikan subsidi yang kuotanya masih dirumuskan. "Misalnya direkap beli sebulan 10 tabung. Sebulan 3 tabung 7 tabung nggak kita subsidi," tuturnya. Metode penyaluran subsidi Elpiji 3 kg yang menyasar masyarakat kurang mampu dimungkinkan dengan menggunakan sistem barcode. Data pembeli Elpiji 3 kg terekam dalam data yang terhubung dengan bank. "Mungkin Pertamina pakai QR code barcode ditempel, nanti yang beli itu terekam di bank. Misalnya dia beli 3 tabung subsidi Rp 100.000, bank transfer ke nomor ini, nanti bisa dicek rata-rata kebutuhan orang miskin 3 tabung. Kalau beli lebih dari 3 bisa dilihat mana yang berhak mana yang nggak," imbuhnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU