Perencanaan Program Pendidikan di Jember Dinilai Setengah Hati

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Mar 2019 17:12 WIB

Perencanaan Program Pendidikan di Jember Dinilai Setengah Hati

SURABAYAPAGI.com, Jember - Ketua Komisi D DPRD Jember, Mohamad Hafidi menilai perencanaan program pendidikan di Jember masih sebatas formalitas belaka. "Karena dalam rincian anggaran belanja Dinas Pendidikan Jember (Dispendik) tahun anggaran 2019 yang dipaparkan dalam hearing di Komisi D Senin (4/3/2019) sore tidak ditemukan upaya untuk mengejar ketertinggalan Kabupaten Jember di bidang pendidikan." Kata Hafidi, Selasa 5 Maret 2019. Hafidi juga mengatakan, Dispendik masih belum berfikir akan kualitas pendidikan di Jember. Hafidi mencontohkan, ketika ada kewajiban pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Kompuuter (UNBK) di tingkat SMP lantas tak diikuti dengan upaya dari dispendik untuk memenuhi sarana prasarana UNBK. "Terbukti di tahun 2019 banyak sekolah yang membutuhkan prasarana UNBK namun berdasarkan rencana belanja Dispendik hanya mengalokasikan 1 paket Komputer UNBK yang terdiri dari 35 buah komputer." Ujarnya. Menanggapi hal ini, kepala Dispendik Jember Edy Budi Susilo menjelaskan, dalam proses penyusunan anggaran Dispendik kala itu ia tidak bisa berbuat banyak lantaran dirinya masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Kendati demikian 1 paket komputer UNBK yang sudah tertuang dalam rencana anggaran akan dioptimalkan berdasarkan skala prioritas. "35 unit komputer tersebut akan dibagikan ke sekolah sekolah yang memungkinkan sekolah lain bisa bergabung untuk melaksanakan UNBK." Kata Edy. Edy menjelaskan, sebenarnya pihaknya juga merasa miris melihat kepala sekolah yang harus berupaya sendiri untuk memenuhi kebutuhan komputer UNBK, sampai-sampai meminjam ke wali murid. "Untuk itu hasil hearing bersama komisi D ini akan dilaporkan kepada Bupati Jember. Agar di Tahun 2020 pengadaan komputer UNBK menjadi prioritas." Ujarnya. Selain itu Edy juga menambahkan, saat ini struktur Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di Dispendik telah dirubah. Tidak ada lagi tenaga pendidikan yang dibebani perkara infrastruktur, mereka hanya difokuskan pada kurikulum dan kesiswaan. Selaras dengan jargon yang diusung bupati Jember yakni membangun Jember adalah membangun sumber daya manusianya. Dengan demikian ia yakin ditahun ketiga ini sistem pendidikan di Jember bisa lebih baik.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU